Mengharukan! Ibu dan Anak Bertemu setelah Terpisah 36 Tahun: Anakku, Ijek Urip Yo . . .

"Anakku... ijek urip yo..yo..," ucap wanita tua ini Sambil Memeluk Anaknya yang Hilang 36 Tahun. Paidi pun Tak Kalah Haru dan Terus Menangis.

"Sepulangnya saya dari acara dakwah di pacitan dll , pergilah saya menuju kebun melihat pekerja ku yg baru yg blm pernah aku jumpai ini. Dan di sana aku tanya namanya pak paidi,asli wono giri,dan sudah sejak tahun 81 (1981) dia merantau ikut tetangganya org wonogiri," tulis Muzamil menceritakan awal mulanya peristiwa itu terjadi. 

Muzamil lalu bertanya ke Paidi sudah berapa kali pulang keWonogiri, ternyata dijawab belum pernah pulang sejak kali pertama datang ke Bengkulu. 

Muzamil semakin tersentuh saat mengetahui Paidi tidak tahu kabar ibunya. 

"Seketika itu juga aku kaget dan bergeming dalam hati,seandainya ibu nya masih ada dan sehat betapa rindu dan berharap untuk bertemu dgn pak paidi ini,".

Akhirnya Muzamil menanyakan rumah Paidi di Wonogiri untuk kemudian dikabarkan ke orang Pacitan bernama Pak Mamad, jamaah majelis dakwahnya.

"Saya mintak tolong kpd pak mamad untuk mencarikan secepat nya alamat keluarganya pak paidi di eromoko,".

Hanya dalam waktu tiga hari, keluarga Paidi sudah bisa ditemukan. 

Setelah itu pihak keluarga menelpon Muzamil.

Dari komunikasi via telpon itu diketahui bahwa ibunda Paidi yang usianya lebih dari 100 tahun ternyata masih sehat dan selalu berdoa meminya umur panjang. Dia berharap sebelum meninggal bisa dipertemukan dengan anaknya, Paidi.

Setelah itu Muzamil langsung menyambung via video call antara Paidi dengan keluarganya. 

"Saat itu pak Paidi matanya berkaca kaca menatap wajah ibundanya yg dia sendiri tidak menyangka ibundanya masih ada"

"Begitupun ibundanya ketika itu menangis tersedu sedu histeris seakan tak percaya klu ank nya masih ada, karna selama ini dengan SDM nya pak paidi yg kurang tak bisa tulis baca sehingga dgn kondisi sebatangkara di bengkulu gak ada ngasih kabar".

"Sebaliknya pihak kluarga tak kurang kurang ikhtiar tanya kpd tetangganya yg dulu di ikutin merantau pun tak tau entah kmn perginya pak paidi bujang tanggung di tahun 1982".

Tak cuma menyambungkan lewat video call, Muzamil juga mengajak Paidi pulang ke Wonogiri. 

"Walhasil tepat tgl 5 -9 2017 saya bersama pak paidi terbang dari bandara fatmawati bengkulu menuju bandara adisumarmo solo dengan niat mempertemukan pak paidi dengan keluarganya.
begitu cerpen nyata ini semoga manfaat....". tutup Muzamil di unggahannya. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Tags
Facebook
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved