5 Fakta Meninggalnya Zaki Saputra, Nomor 2 Paling Mengharukan

Jadi beberapa jam sebelum operasi, Zaki sempat ngomong kalau ingin banget salat di masjid.Bahkan itu ia katakan lagi ketika memasuki ruangan operasi

Editor: Safruddin
Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan
PEMAKAMAN - Suasana pemakaman Zaki Saputra bin Dede Hidayat di Tempat Pemakaman Islam, Pekon Bandung Baru, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Jumat (8/9/2017). 

Zaki merupakan pasien dengan dugaan usus bocor. Pernah menjalani operasi usus buntu di salah satu rumah sakit di Pringsewu.

Kondisi Zaki tak kunjung membaik pasca operasi. Keluarga membawanya ke RSUAM.

Operasi yang dilakukan tim dokter RSUAM adalah yang kedua setelah yang pertama di RS di Pringsewu.

Zaki melaksanakan operasi dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB, dan ditangani tiga dokter yaitu dr Billy, spesialis bedah anak, dr Faisal spesialis bedah anak, dan dr Bambang Spesialis anastesi.

Setelah operasi selesai Zaki langsung dibawa ke ruang ICU. Operasi fokus pada pembersihan dan pemasangan alat bantu untuk membuang kotoran dari perut Zaki.

4. Lubang 13 Cm di Perut

Dalam usia yang masih muda, 12 tahun, Zaki harus menderita akibat operasi usus buntu di bagian perutnya.

Usai dioperasi tak kunjung sembuh, tapi muncul infeksi dan meninggalkan lubang berdiameter 13 cm di bagian perutnya.

Tubuh Zaki terlihat begitu kurus. Hanya kulit berbalut tulang. Wajahnya terlihat pucat. Sering ia meringis menahan sakit akibat luka di bagian perutnya.

"Perih kalau ngrembes," ujar Zaki dengan lirih menahan sakit, Selasa (29/8/2017) lalu. Untuk menghentikan laju kotoran padat miliknya, perut Zaki diperban dengan kapas.

Sedangkan kotoran cairnya terus merembes membasahi perlak yang ada dipunggungnya. Agar kotoran cair tidak meluber di sisi perutnya diberi tisu. Kapas yang membelenggu kotorannya ini hanya diganti setiap kali sudah basah dan menguning.

Penderitaan Zaki ini sudah berlangsung selama dua bulan. Selama itu pula, ia hanya bisa terbaring di tempat tidur. Akibatnya, kulit punggungnya memutih dan melepuh.

Maryanah, nenek Zaki menceritakan, musibah yang dialami cucunya ini berawal dari keluhan perut kembung. Layaknya penyakit masuk angin, Masnayah memberi pertolongan dengan kerokan.

"Awalnya masuk angin saat itu awal Juli, kemudian saya kerokin, terus saya janjiin kalau sembuh saya belikan sepatu, lah kok malah kembung besar, maka segera dilarikan ke salah satu rumah sakit yang ada di Pringsewu," jelas Maryanah kepada Tribun.

Setelah di rumah sakit, Zaki divonis usus buntu, maka perlu operasi secepatnya. Tanpa pikir panjang keluarga Zaki menyetujui untuk operasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved