Mbah Sri, Nenek Tunanetra, Jalan Rumahnya Hanya Bisa Dilewati Orang Kurus. Begini Nasibnya Sekarang!
Dalam keadaannya yang tidak bisa melihat, Mbah Sri hidup sebatangkara, untuk makan dan minum dia mengandalkan tetangga
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kondisi Mbah Sri yang beralamat di RT 4 RW 1 Jl. Argopuro Gg.1, Kel Bangunsari, Ponorogo mendadak viral di media sosial.
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya, 12 Oktober 2017, Akun Ponorogo Peduli membagikan foto tentang kondisi rumah Mbah Sri.
Dari postingan tersebut diketahui kondisi Mbah Sri yang memprihatinkan.
Baca: Warga Bandar Lampung Gali Sumur Bor hingga 70 Meter
Dengan keadaan yang tidak bisa melihat, Mbah Sri hidup sebatang kara.
Bahkan untuk sekedar makan dan minum Mbah Sri mengandalkan tetangga.
Sepertinya terlalu sulit dan panjang untuk bisa menggambarkan kondisi hidup dhuafa yg kita sambangi senja ini.
Bagaimana tidak, Bu Sri ini sebenarnya hidup di kawasan tengah kota atau kecamatan kota, Tapi untuk sekedar menemukan bahkan bisa masuk ke rumah mbah ini saja nyaris tidak bisa.
Jalan menuju rumahnya telah tertutup dari semua sisi. Hanya tersisa lorong gang kecil celah bangunan rumah depannya.
Hanya 30 cm saja, anak atau orang kurus saja sampai harus berjalan miring.
Jika masuk dengan memakai tas rangsel, sdh tidak bisa.
Hingga kru kita yang berbadan sedikit besar, walau sudah miring tetap tidak bisa masuk ke lokasi.
Satu jalur alternatif lainnya, adalah lewat rumah (dapur) tetangganya.
Rumah yg dia tinggali tak kalah sempit, hanya berukuran sekitar 2X4 meter.
Ruangan sesempit itu sudah merupakan ruang tidur, duduk, masak, dan kamar mandi/wc.
Jadi satu ruangan itu. Tak ada perabot kecuali amben buat tidur/duduk.
Bu Sri ini sendiri karena tidak nikah dan jelas tak punya anak sedang saudara entah dimana jluntrungnya.
Untuk hidup makan minum kesehariannya dibantu tetangga juga diambilkan dan dibantu pihak RT yg mengalokasikan kas arisan untuk biaya hidup mbah e ini.
Hingga dijadwal bergantian siapa yang giliran bantu ngopeni makan minumnya.
Beberapa kru Ponorogo Peduli yang ikut baksos, hanya satu dua yg bisa masuk gang dan rumahnya. Itupun bergantian karena sempitnya lokasi.
Mereka sempat sempat kepikiran, andai suatu saat nanti si mbah sakit parah atau ninggal, "Bagaimana cara mengeluarkan badan mbah e ini dr rumahnya?".
Ya Allah, rasanya sudah tak ada lagi kata untuk melanjutkan kisah derita hambamu ini.
Monggo jk ada para dermawan yang mau berbagi rezeki, bisa kita bantu salurkan. atau juga disilahkan jika mau bantu langsung ke tkp.
Hingga Minggu (15/10/2017) pukul 14.00 WIB postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak 7.999 dan dan dikomentari sebanyak 4.971.
Pada Minggu (15/10/2017) Ponorogo Peduli kembali memposting keadaan Mbah Sri.
Dalam postingan Ponorogo Peduli membagikan 6 foto bakti sosial.
Baca: Motor Masuk Selokan, 2 Cewek Ini Malah Jadi Bahan Tertawaan Netizen karena Wujudnya
Mereka melakukan pengecetan ulang rumah mbah Sri.
Alhamdulilah.....
Hari Minggu 15 Oktober 2017 temen-teman Ponorogo Peduli bisa melaksanakan Bakti Sosial bersih-bersih dan pengecatan ulang rumah mbah SRI.
Warga jl. Argopuro Gg.1 Bangunsari Ponorogo. Bekerjasama dengan warga lingkungan sekitar.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari eksekusi pertama bantuan sembako 2 hari lalu.
Disaat bersamaan, kita juga serahkan santunan tunai sebesar Rp 1 juta yg kita serahkan kepada ketua RT dan RW, selaku pihak yg bertanggung jawab mengurusi kelangsungan hidup mbah Sri.
Baik soal penyediaan makan-minum hingga hal-hal lain. Juga kita serahkan bantuan beberapa setel pakaian baru, selimut, hingga jarik untuk mbah SRI.
Semua biaya dan dana yg kita serahkan dan keluarkan untuk belanja hari ini, adalah dana donasi yg sudah masuk ke rekening grup kita. Dan ini masih tahap realisasi penyaluran dana bantuan #Pertama.
Penyaluran dana bantuan yang masuk tahap selanjutnya akan kita serahkan dan koordinasikan dengan pihak RT/RW untuk penggunaannya dan hal-hal lain.
Akhirnya, atas nama Ponorogo Peduli kita sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak dan dermawan yg telah membantu dan ikut berbagi untuk dhuafa kita Mbah Sri ini.
Semoga bermanfaat dan barokah.
Demikian tulis Ponorogo Peduli di akun facebooknya.
Postingan tersebut diunggah Minggu (15/10/2017) sekitar pukul 12.30 WIB.
Melihat postingan tersebut, netizen pun turut berkomentar.
Dwi Car Ponorogo: Aamiin Ya Robbalamin semoga bisa menginpirasi yg lain nya untuk berbuat kebaikan
Asfar Muzakki: Alhamdulillah ya rabb,, terimakasih untuk Ponorogo Peduli dan smoga mbahe sehat selalu dan smoga donasi teman-teman smua di ganti berlipat2 oleh Allah SWT. Aamiin.
Nurma Hanum: Alhamdulillah... Semoga mbah'e bs hidup lebih baik. Lebih sehat lebih bahagia
(Tribunnews/Vika Widiastuti)