Kecelakaan Maut di Panjang, Seluruh Tubuh Hancur Saksi Mata Hanya Bisa Ucap Ini
Begitu saya hampiri dengan teman saya, kunci saya minta dan saya bawa (sopir) ke belakang kios saya di rumah penduduk sini.
Menurut Wawan, saat kejadian suasana jalan memang sedikit ramai.
Baca: Bintang Film Panas Ini Beber Rahasia Terbesarnya, Katanya Ini Yang Bikin Beda
"Saya itu sedang duduk-duduk sama teman di depan kios tiket saya, tiba-tiba suara bruuk gluduk," kata Wawan.
Wawan pun hanya bisa tertegun berdiri dan menunjuk-nujuk ke arah truk.
"Mau jerit nggak bisa, cuman a em aem, tapi saya nunjuk-nunjuk ke sopir," terangnya. Wawan mengaku berusaha menghentikan laju kendaraan dengan mengkode sopir.
"Ya saya tunjuk-tunjuk saja, mau gimana, teriak saja nggak mampu, malahan istri saya yang teriak," ungkapnya.
Baca: Ketua DPRD Tewas Ditusuk Istri, Apa Motif Tersembunyi di Balik Pembunuhan Tragis Itu?
Wawan menambahkan, seketika itu juga warga langsung berkumpul di lokasi kejadian.
"Ramai betul tadi itu, warga langsung berkumpul, kan yang kecelakaan juga warga sini saja di Gang Gelatik," terangnya.
Samsinar (50), warga setempat mengatakan, sepeda motor korban dan truk fuso melaju dari arah yang sama, yaitu dari Lapangan Baruna Panjang menuju Rajabasa.
Sesampainya di depan rumah makan (RM) Bahagia, pengendara sepeda motor hendak menyalip truk. "Tiba-tiba motor korban oleng kemudian masuk ke bawah fuso," katanya.
Begitu truk fuso melindas pengendara sepeda motor, sopir truk langsung menghentikan laju kendaraannya. Wawan pun langsung berusaha menghampiri sopir.
Saat itu dalam pikirannya bagaimana agar sopir ini aman dari amukan massa.
"Begitu saya hampiri dengan teman saya, kunci saya minta dan saya bawa (sopir) ke belakang kios saya di rumah penduduk sini," terangnya.
Wawan menuturkan, upaya ini agar sopir tidak diamuk massa yang sudah berkumpul di lokasi kejadian. "Kasihan kalau diamuk, udah sopirnya kecil, bisa-bisa jadi korban kedua dong, baru setelah polisi datang, sopirnya keluar," tutupnya.