4 Garong di Lampung Beraksi Siang Hari di Tengah Pasar, Warga Sudah Mengepung Malah Ini yang Terjadi

Perampok di Lampung Beraksi Siang Bolong, Warga di Pasar Sudah Mengepung Malah Ini yang Terjadi.

Penulis: syamsiralam | Editor: Heribertus Sulis
Tribun Lampung
Ahmad Zainuri, korban perampokan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SENDANG AGUNG - Perampok di Lampung Beraksi Siang Bolong, Warga di Pasar Sudah Mengepung Malah Ini yang Terjadi.

Aksi perampokan toko emas di siang bolong kembali terjadi.

Baca: Beginilah Sosok Nadya, Siswi SMA Korban Penculikan di Mata Teman Sekolah, Mengharu Biru

Kali ini, kawanan bersenjata api dan bersenjata tajam menyasar pengusaha toko emas di Pasar Sendang Agung, Lampung Tengah.

Pemilik toko emas, Ahmad Zainuri (38), mengalami luka tiga tusukan, dan kini dirawat intensif di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu.

Korban juga menderita kerugian ratusan juta rupiah berupa uang tunai Rp 50 juta dan perhiasan emas yang digasak pelaku.

Wiwin Rita Hayani (30), istri Ahmad Zainuri, menerangkan, kawanan perampok yang beraksi pada Jumat (20/10) sekitar pukul 10.30 WIB, berjumlah lebih dari empat orang.

Para pelaku datang dengan mengendarai motor matic dan Vixion.

Baca: Kahiyang Ayu dan Koleksi Tas Mahalnya yang Tak Kalah Mewah dari Syahrini dan Putri Donald Trump!

Wiwin dan sang suami yang sedang berada di dalam toko, kaget begitu mengetahui para pelaku langsung masuk ke toko melalui pintu belakang.

"Mereka pakai masker dan helm, terus mengancam dengan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam)," kata Wiwin, kemarin.

Baca: Ngeri! Gadis Cantik Diperkosa 3 Teman Karib Gara-gara Menolak Cinta Sahabatnya

Belum hilang rasa kaget Wiwin dan Ahmad, para pelaku langsung menusukkan sajam ke arah Ahmad sebanyak tiga kali.

Korban langsung jatuh tersungkur.

Para perampok itu juga bergerak cepat merampas tas berisi uang tunai Rp 50 juta dan menguras perhiasan emas dari etalase toko korban.

Total perhiasan emas yang diambil pelaku mencapai 1 kilogram.

Baca: Pria Ini Menang Lotre 315 Juta, Siapa Sangka Kini Kehidupannya Menyedihkan

"Tas suami saya yang dirampas (pelaku) merek Polo warna cokelat pekat list cream. Emas juga diambil, ada kalung 22 karat, gelang, cincin, anting dan liontin dengan tulisan angka emas 420 dan 300. Emas 24 karat juga dengan jenis dan tulisan yang sama dibawa mereka," terangnya.

Wiwin mengaku cuma bisa pasrah saat itu. Ia hanya bisa menangis sembari memeluk tubuh suaminya yang bersimbah darah akibat luka tiga tusukan.

"Pasrah saja semua tempat diobrak abrik dan barang-barang diambilin," kata dia.

Setelah tak ada lagi yang bisa diambil, para pelaku melarikan diri dengan sepeda motor. Wiwin pun langsung berteriak minta pertolongan warga.

Sejumlah saksi mata di lokasi menjelaskan, ada empat orang datang dengan mengenakan masker helm full face. Keempat orang tersebut mengendarai dua unit sepeda motor.

Saat terjadi perampokan, suasana Pasar Sendang Agung tidak dalam kondisi ramai.

Dengan cepat sebagian pelaku mengarahkan senjata api kepada sejumlah warga yang ada di sekitar lokasi untuk diam dan tidak bergerak.

Baca: Wanita Nyaris Tewas Saat Gituan dengan Suami

Miyatun, seorang saksi mata, mengaku sempat ditodongkan senjata api oleh seorang pelaku.

Kemudian, dua pelaku mengacungkan senjata tajam ke arah warga, dan dua lagi dengan cepat masuk ke dalam toko emas melalui pintu belakang.

Miyatun mengaku sempat terdengar cekcok antara pelaku dengan korban.

"Pelaku itu empat orang berboncengan dengan dua motor vixion. Mereka mengancam saya dengan senjata api supaya diam dan tidak bergerak. Setelahnya terdengar suara minta tolong dari istri korban, sepertinya terjadi tarik menarik tas, dan Pak Ahmad Zainuri ditusuk dengan pisau," terang Miyatun.

Tak lama berselang, kata dia, para pelaku lari sambil membawa tas milik korban dengan sepeda motor yang mereka kendarai.

"Para pelaku melarikan diri ke arah Kalirejo," sambungnya.

Haryanto, saksi mata lainnya, menerangkan, sempat terjadi tarik menarik tas antara korban dengan pelaku. Pelaku kemudian menusukkan pisau ke tubuh Ahmad.

Menurut Haryanto, korban mengalami luka tusukan pada bagian badan, pinggang, dan punggung.

Setelah itu, korban dilarikan ke puskesmas terdekat untuk dilakukan perawatan lalu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Husada, Pringsewu.

Baca: Sering Datang ke Rumah Sakit, Bocah ini Alami Hal Mengerikan, Para Ibu Wajib Waspada!

Pantauan Tribun di lokasi, sejumlah bagian toko tampak mengalami kerusakan, antara lain etalase dan pintu toko.

Di sebagian lantai dan etalase toko pun terlihat ceceran darah korban.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lamteng langsung membatasi tempat kejadian perkara dengan garis polisi.

Kapolda Geram

Terpisah, Kapolda Lampung Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo merasa geram atas peristiwa perampokan ketiga dalam kurun waktu tak sampai sepekan ini.

kapolda lampung irjen suroso hadi
kapolda lampung irjen suroso hadi (Tribunlampung.co.id/Muhammad Heriza)

Adapun dua perampokan sebelumnya terjadi di rumah warga Way Kanan, dan toko emas di Lampung Barat.

Suroso langsung menerjunkan anggota guna membantu jajaran Polres setempat dalam proses penyelidikan dan pencarian pelaku.

"Hari ini (kemarin), Polda memberangkatkan 70 personel, yang terbagi tiga tim untuk membantu pengungkapan peristiwa curas (pencurian dengan kekerasan) yang terjadi di tiga kabupaten," kata Suroso di Mapolda Lampung, Jumat kemarin.

Baca: Wanita Sudah 30 Kali Gituan dengan Selingkuhan, Terakhir Tak Disangka-sangka

Personel yang diterjunkan terdiri dari gabungan petugas Brimob, Satintelkam, dan Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung.

Personel Brimob Polda Lampung diterjunkan untuk membantu memburu para pelaku perampokan di Provinsi Lampung
Personel Brimob Polda Lampung diterjunkan untuk membantu memburu para pelaku perampokan di Provinsi Lampung (Tribunlampung.co.id/Muhammad Heriza)

"Mereka dilengkapi senjata lengkap, serta memakai rompi antipeluru. Mengingat para pelaku menggunakan senjata api, sehingga polisi juga harus antisipasi," imbuhnya.

Menurut Suroso, petugas kepolisian sudah mengantongi identitas para terduga kawanan perampokan tersebut.

Karena itulah, Polda menurunkan personel agar perburuan pelaku bisa secepatnya membuahkan hasil.

Suroso pun menginstruksikan petugas supaya tidak segan-segan menembak mati pelaku jika melakukan perlawanan.

"Apabila ada perlawanan aktif, apalagi membayahakan keselamatan anggota, tembak mati di tempat saja. Tapi, tetap mengedepankan prosedur," kata Suroso.(sam/rza)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved