Kejam! Wajah Nadya Bukan Hanya Disayat, Tapi Ada Perlakuan Brutal Seperti Ini
Bukan hanya wajanya yang disayat, tetapi ada perlakuan brutal.Nadya pingsan hampir 10 jam sebelum ia sadar dan menemukan rumah seorang pendeta
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Teladan Kota Pematangsiantar, Medan, Nadya Nabila menjadi korban penganiayaan sadis.
Bukan hanya wajanya yang disayat, tetapi ada perlakuan brutal.
Ia diculik dan dianiaya hingga nyaris tewas oleh seorang pria bernama Dede Saputra alias Dirli, Kamis 19 Oktober 2017 lalu.
Nadya pingsan hampir 10 jam sebelum ia sadar dan menemukan rumah seorang pendeta untuk meminta pertolongan.
Siswi cantik ini adalah warga Jalan Tanah Jawa, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara. Ia ditemukan berlumuran darah di rumah warga bermarga Purba Lorong 20 Kecamatan Siantar Martoba.
Menurut keluarga Nadya sempat menghilang selama 12 jam.
Awalnya ia pergi bersama dua temannya menemui Dede di supermarket pada Rabu 18 Oktober 2017 pukul 17.30 WIB.
Kemudian Dede pergi berboncengan dengan Nadya naik sepeda motor. Sedangkan dua temannya mengikuti dengan berboncengan naik sepeda motor juga.
Di tengah jalan, Dede mengebut hingga tak bisa ditemukan lagi oleh kedua teman Nadya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kasat Reskrim Polres Siantar, AKP Restuadi menjelaskan Nadya diculik dan dibawa ke suatu rumah oleh Dede.
"Keterangan korban dipukuli secara brutal, diseret-seret dan dipijak-pijak di dalam rumah. Korban tidak tahu apa motif memukul. Tiba-tiba dipukul," jelas Restuadi, Senin 23 Oktober 2017.
Setelah Nadya pingsan, Dede meninggalkannya.
Baca: Nadya: Diinjak-injak Aku. Mau Dibunuhnya Aku. Mau Dimatikan Aku
Baca: Ini Hasil Visum Nadya yang Ditemukan dengan Wajah Tersayat-sayat
Sejumlah barang bukti saat ini berupa plat sepeda motor Vario milik korban, tas sekolah, buku dan kertas alat sekolah, seragam sekolah yang dipakai Nadya saat itu sudah diamankan polisi.
Selain itu polisi juga menemukan dua batang kayu yang ada bekas bercak darah. Diduga kayu tersebut digunakan untuk memukul Nadya.
Sekitar pukul 04.00 WIB, Nadya sadar dari pingsannya. Ia pun keluar rumah tersebut untuk mencari pertolongan.
Ia menuju rumah warga yang lampunya menyala. Hingga akhirnya iapun tiba di rumah seorang pendeta bernama Boru Purba.
Selanjutnya warga pun menelepon keluarga Nadya.
"Pengakuan korban dia pingsan pukul 19.00 WIB (Rabu, 18/10/2017) dan bangun pukul 04.00 dini hari lalu keluar rumah cari rumah yang ada lampu, itu rumah pendeta Boru Purba," ujarnya.
Selanjutnya Nadya dirawat intensif di rumah sakit. Sedangkan pelaku saat ini masih dalam pengejaran polisi.
Pihak polisi terpaksa mencari DS dengan cara manual. Pelaku berpindah-pindah dan dicari ke Batubara, Bosar Maligas, Batubara, Asahan, Rantauprapat hingga daerah Merbau.
"Kita terpaksa pakai manual, pelaku sudah kita kejar sampai Rantauprapat. Dia kayaknya mengerti, handphonenya sebentar dimatikan, sebentar dihidupkan. Tidak menutup kemungkinan masih di Sumut dan tidak menutup kemungkinan juga ke luar Sumut," kata Restuadi.(*)