Tinggalkan Kebiasaan Ini Demi Kesehatan Jantung

Tekanan darah itu harus selalu dijaga agar angkanya tidak melonjak tinggi. Tentu caranya adalah dengan pola makan yang baik

Editor: Reny Fitriani
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Demi tekanan darah yang stabil, kita perlu mengurangi asupan sodium.

Tentu hal ini perlu diperhatikan karena tekanan darah juga sangat mempengaruhi kesehatan jantung.

Bethany Thayer perwakilan dari American Dietetic Association’s menyatakan bahwa membatasi makanan olahan merupakan cara terbaik untuk menghindari tekanan darah tinggi. Mengapa makanan olahan?

Sebab makanan olahan, apalagi yang dikemas dalam kaleng merupakan sumber garam yang tersembunyi. Biasanya mengandung lebih dari kebutuhan garam harian yang harusnya dikonsumsi manusia, yaitu 2.300 mg.

Untuk seseorang yang memiliki penyakit hipertensi, risiko penyakit jantung juga semakin tinggi. Tapi bukan berarti hipertensi tidak bisa dikendalikan.

Baca: Hati-hati, Teh Bisa Membuat Kita Kecanduan, Kenali 5 Tandanya

Tekanan darah itu harus selalu dijaga agar angkanya tidak melonjak tinggi. Tentu caranya adalah dengan pola makan yang baik, olahraga, dan jika perlu minum obat.

Sebaiknya jaga tekanan darah dengan mengonsumsi makanan yang tinggi antioksidan seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan.

Kelola stres dengan baik, jangan sampai mengganggu kesehatan fisik. Dan pastikan berhenti minum minuman keras. Pertahankan tekanan darah normal pada angka 120/80 mmHg.

Satu lagi, penyebab yang jarang ditakuti tapi paling memicu sakit jantung, yaitu kebiasaan merokok. Bahkan masih banyak orang yang percaya jika rokok itu hanya berbahaya pada paru-paru, bukan jantung.

Tentu pemahaman tersebut salah besar. Karena faktanya darah yang berasal dari paru-paru, jika seseorang merokok, sudah teracuni nikotin dan racun-racun lainnya.

Akibatnya, racun itu merusak fungsi sel-sel jantung.

Mengisap 1-4 batang rokok setiap hari dua kali meningkatkan risiko serangan jantung.

Jika pada level candu, di atas 25 batang rokok setiap hari, meningkatkan risiko serangan jantung hingga 15 kali. Merokok juga menurunkan kadar HDL yang melindungi jantung.

Risiko penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner lebih besar pada perokok ketimbang nonperokok.

Halaman
12
Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved