Mahasiswi Ini Berjuang Mati-matian Pertahankan Tas dari Penjambret, Lihat Apa yang Terjadi Kemudian
Mahasiswi Universitas Bandar Lampung Ini Berjuang Mati-matian Pertahankan Tas dari Penjambret
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Andi Asmadi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Retina Ratni (19), mahasiswi Universitas Bandar Lampung, tewas setelah berjuang mati-matian mempertahankan tasnya dari penjambret di Jalan Gatot Subroto, Garuntang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Rabu, 26 Oktober 2017.
Retina diduga terjatuh dari sepeda motor saat tasnya ditarik penjambret, lalu terseret dengan tali tas yang melilit di leher. Dia ditemukan dalam kondisi luka parah.
Baca: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober - Sumpah Pemuda Zaman Now, Sumpah Dusta Para Mantan
Baca: Setelah Heboh Video Mesum Hanna Annisa, Kini Beredar Pesan Berantai untuk Para Cewek
Retina adalah mahasiswi semester 3 Fakultas Ekonomi, Universitas Bandar Lampung (UBL). Dia mengehmbuskan nafas terakhir, Kamis 27 Oktober 2017 setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Petunjuk bahwa Retina korban penjambret didapat karena terdapat bekas luka di lehernya, yang diduga terlilit tali tas miliknya sendiri.
Hal tersebut diungkapkan orangtua kandung Retina, Eko Suwardianto (56), saat ditemui Tribunlampung.co.id, Jumat sore, 27 Oktober 2017, dikediamannya.
"Musibah yang sudah menimpa anak kami, sebetulnya kami sudah mengikhlaskannya dan semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan yang terbaik," ucap Eko terbata-bata dengan didampingi istrinya, Siti Muarifah (53)
Baca: Duh Ariel Foto Bareng Cewek, Yang Bikin Salfok Tuh Bajunya yang Transparan Menggoda
Baca: Video Ranjang Vicky Nitinegoro - Ada Cewek Misterius Pamer Paha Mulus
Eko mengungkapkan, anaknya tidak bisa diselamatkan lagi, lantaran kondisi tubuh anaknya cukup parah.
Di antaranya memar di bagian kepala dan raut wajahnya terbelah dua, sementara sekujur badannya mengalami lecet.
"Jadi, kemungkinan nyawa anak saya tertolong sepertinya kecil, oleh karenanya kami selaku orangtuanya sudah pasrahkan semuanya kepada Sang Khaliq," ungkapnya
Jika melihat peristiwa yang dialaminya itu, Eko menduga bukan kecelakaan lalu lintas. Sebab selain luka yang telah disebutkan diatasnya, di bagian leher kiri anaknya terdapat bekas luka, yang diduga terkena tali. "Bisa kemungkinan anak saya terjatuh, diduga karena tasnya ditarik," sebutnya
Kendati demikian, lanjut Eko, polisi belum bisa memastikan apakah peristiwa tersebut murni karena kecelakaan atau karena jadi korban jambret.
"Polisi hanya mengabari, jika anak saya terjatuh di Jalan Gatot Subroto, kemudian sudah dilarikan ke rumah sakit," kata Eko.
Baca: Gadis Berkaus Ketat Berani Lakukan Hal Ini Depan Kawan-kawannya, Netizen: Nggak Punya Otak
Baca: Netizen Geram, Dokter Koas Cuma Fotoin Mayat Korban Begal di Pematangsiantar tanpa Tindakan
Eko mengaku belum percaya atas kepergian anak bungsunya tersebut.
"Orangtua mana Mas yang tidak sedih, ditinggal pergi buah hatinya. Kebetulan Retina anak bungsu saya dari tiga bersaudara, sedangkan kedua kakaknya sudah berumah tangga," ucapnya.
Retina merupakan anak ketiga dari pasangan Eko Suwardianto (56) dengan Siti Muarifah (53). Eko menyebut, tidak memiliki firasat atau tanda-tanda dari anaknya atas peristiwa yang musibah menimpa anaknya hingga meninggal dunia,
"Saya aja kaget mas sewaktu mendapat kabar dari polisi, katanya anak saya sekarang lagi dirumah sakit," ucap Eko menirukan ucapan waktu polisi datang kerumahnya mengabarkan peristiwa tersebut
"Kemudian Saya langsung pergi bergegas ke rumah Bumi Waras, ternyata anak saya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek," Cerita Eko
Sesampainya disana, lanjut Eko, kondisi Rere masih kritis dan belum sadarkan diri. "Hingga akhirnya dokter menyatakan, nyawa anak saya tidak bisa tertolong lagi dan dinyatakan sudah meningal," kenang Eko bernada sedih.
Rere (31), kakak kandung pertama Retina, saat ditemui Tribunlampung.co.id, Jumat 27 Oktober 2017 sore di perumahan SDN 2 Way Lunik, Bandar Lampung, mengungkapkan, sang adik sempat meminta belajar bersama.
"Saya tidak menyangka kalau permintaan Retina ingin belajar sama saya, itu jadi kenangan terakhir bersama adiknya," cerita Rere
Menurut dia, semenjak adiknya kuliah di UBL, dirinya sangat jarang sekali untuk mengobrol dengannya.
"Tiap pagi dia berangkat kuliah dan pulangnya sore. Jadi, kalau dia sudah pulang sampai di rumah, dia langsung masuk kamar tidur," katanya. Ketika ada tugas kampus dia selalu mengerjakan sendiri dan tidak pernah minta tolong.