Makanan Pedas Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Ini Faktanya

Baru-baru ini para peneliti membuat sebuah penemuan soal manfaat makanan pedas untuk menurunkan tekanan darah seseorang.

Editor: Reny Fitriani
net
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Baru-baru ini para peneliti membuat sebuah penemuan soal manfaat makanan pedas untuk menurunkan tekanan darah seseorang.

Studi korelasi antara makanan pedas dengan tekanan darah seseorang ini dilakukan oleh Third Military University di Chongqing, Tiongkok.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, mereka mengungkapkan bahwa penikmat makanan pedas cenderung makan lebih sedikit garam sehingga memiliki tekanan darah rendah dibandingkan dengan orang yang kurang makan makanan pedas.

"Makanan pedas memodifikasi selera garam seseorang di otak. Menikmati makanan pedas akan secara signifikan mengurangi preferensi seseorang akan garam," kata Dr Zhiming Zhu, peneliti dari Third Military University di Chongqing, China, yang melakukan studi tersebut.

Dalam studi yang dilakukannya, Zhu merekrut sekitar 600 orang dewasa untuk mengonsumsi lebih banyak makanan pedas.

Partisipan penelitian kemudian dibagi menjadi tiga kelompok: rendah, menengah dan tinggi.

Pembagian ini berdasarkan tingkat preferensi mereka dalam menolerir larutan yang mengandung capsaicin, senyawa penghasil rasa pedas yang ditemukan pada cabai.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin seseorang menikmati rasa pedas, semakin sensitif pula lidahnya terhadap rasa asin.

Akibatnya, selera makan untuk sesuatu yang terlalu asin pun ikut menurun.

Hal ini mungkin menjawab mengapa pecinta pedas cenderung mengkonsumsi lebih sedikit garam serta memiliki tekanan darah rendah dibandingkan orang yang tidak menyukai rasa pedas.

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana seseorang bereaksi terhadap rasa pedas dan asin, para peneliti melakukan pemindaian otak pada partisipan saat mereka mencicipi kedua rasa tersebut.

Para peneliti memusatkan perhatian mereka pada dua daerah otak, insula dan orbitofrontal cortex, yang memiliki respons terhadap rasa asin.

Baca juga: Wajar Saja Lipstik Tak Awet, Inilah 5 Kesalahan yang Sering Kita Lakukan Saat Memakai Lipstik

Ternyata, daerah otak yang dirangsang oleh garam dan pedas tumpang tindih. Rasa pedas juga meningkatkan aktivitas otak di area yang diaktifkan oleh garam.

"Makanan pedas dapat menipu otak seseorang, seolah-olah mereka sedang merasakan makanan asin. Kepedasan membuat seseorang merasakan tingkat asin yang lebih tinggi, bahkan saat jumlah garam yang dikonsumsi dikurangi," terang Zhu.

Sumber: Tabloid Nova
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved