Istri Ejek Suami: Itu Sudah Saya Susul Dia, Kok Enggak Dibunuh? lalu Pelaku Mengambil Palu

Istri Ejek Suami: Itu Sudah Saya Susul Dia, Kok Enggak Dibunuh? lalu Pelaku Mengambil Palu

Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Heribertus Sulis
rekonstruksi pembunuhan 

Laporan Reporter Tribun Lampung Heriza

BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Ratusan warga berbondong-bondong datang menyaksikan rekonstruksi pembunuhan Merdy Irawan, pelajar SMA Mutiara di rumah kontrakan Jalan Kapten Abdul Haq, Kelurahan Rajabasa, Bandar Lampung, Senin (13/11).

Baca: Setelah Lepas Jilbab, Rina Nose Kini Pindah Agama? Simak 4 Fakta Tak Terduga Ini

Merdy, warga Jalan Indra Bangsawan, ditemukan tewas bersimbah, Minggu (24/9) malam.

Baca: Dikabarkan Sudah Menikah dengan Sunu dan Punya Anak, Mertua Umi Pipik Ungkap Fakta Mengejutkan

Dalam rekonstruksi tersebut, polisi menghadirkan kedua tersangka yang merupakan pasangan suami istri, Agus Nawi (23) dan Ritalia Eviyana (20).

Keduanya memperagakan sebanyak 37 adegan di bawah penjagaan 50 personel petugas gabungan dari Polresta Bandar Lampung.

Suasana rekonstruksi pun berlangsung memanas. Hal itu terjadi ketika Agus Nawi dan istrinya memeragakan cara mereka menghabisi korban.

Alhasil, kedua tersangka pun diteriaki oleh warga yang menonton.

Baca: Ditinggal Mati Suami karena Sakit, Foto Ririn Ekawati Dicium-cium dalam Dekapan Dua Pria Tersebar

"Oh ini ya pelaku pembunuhan itu, dasar enggak mikir, tembak lagi aja Pak (polisi) biar kapok," teriak warga.

Umpatan lain diucapkan warga lainnya, "Hidup kok jadi pembunuh. Kalau bunuh karena ingin punya motor, ke rumah saya saja mas," timpal warga lain seraya menyebut pelaku berwajah monyet.

Baca: VIDEO Mayat yang Dikafani Tiba-tiba Muncul ke Permukaan Tanah Gegerkan Warga Pontianak

Berdasarkan rekonstruksi tersebut, adegan diawali ketika Agus Nawi berkeluh kesah kepada istrinya.

Agus mengaku dipukuli seseorang saat diajak oleh Merdy Irawan ke warung remang-remang. Namun saat dipukuli, Merdy tidak membantunya.

Dari obrolan suami istri itu, mereka sepakat membunuh korban.

Rencana awalnya, mereka hendak meracuni korban setelah sampai di kontrakan.

Karena korban tidak kunjung datang, akhirnya tersangka Rita menyusul korban, sedangkan suaminya menunggu dikontrakan.

"Kamu ditunggu suami saya di kosan, kebetulan ada cewek baru di sebelah kosan," ujar Rita kepada Merdy saat itu.

Setibanya Merdi di kontrakan pasutri itu, tersangka Agus menyuruh korban untuk membeli tuak. Lantas Rita menanyakan kepada suaminya.

"Itu saya sudah susul dia, kok enggak dibunuh."

"Enggak segampang itu membunuh orang," jawab Agus kepada istrinya seraya mengatakan sedang memikirkan caranya.

Tidak lama kemudian Merdy datang membawa tuak. Keduanya minum tuak bersama di teras kontrakan.

Selanjutnya tersangka Agus masuk ke dalam rumah untuk mengeraskan musik.

Tujuannya agar saat membunuh Merdy tidak terdengar oleh warga lainnya.

Setelah mengeraskan musik, Agus mengambil palu. Merdy yang sedang asyik bermain ponsel lalu berdiri.

Saat itulah Agus memukul kepala Merdy menggunakan palu tersebut.

Setelah korban terjatuh dan tidak berdaya, lalu Agus menarik tubuh Merdy ke dalam kontrakan.

Di dalam kontrakan, Agus mengambil pisau dan menggorok leher korban sebanyak tiga kali, hingga akhirnya darah korban berceceran di ruangan.

Setelah korban tewas, Agus mengambil karung bekas dan tikar guna menutup jasad korban.

Lalu Agus meminta istrinya untuk menyiapkan pakaian. Mereka pun kabur mengendarai sepeda motor milik korban.

Ketahuan Setelah Membusuk

KASUS pembunuhan ini terungkap setelah saksi Hendry dan saksi Murni, warga setempat mencium bau busuk dari dalam kontrakan Agus dan Ritalias.

Berdasarkan keterangan Nirwana (50) pemilik kos tempat jenazah korban ditemukan, jenazah Merdy awalnya ditemukan oleh Murni, sesama penghuni kos, sekitar pukul 18.00 WIB.

Awalnya, Murni mencium bau tak sedap dari kamar sebelahnya. Pemilik kos beserta warga lantas membuka kamar tersebut.

Di sana warga menemukan Merdy sudah tewas bersimbah darah.

Berdasarkan hasil visum et repertum oleh petugas Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), korban mengalami luka parah di beberapa bagian.

Ada luka terbuka di bagian leher dan kepala sisi kiri akibat senjata tajam.

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, dua pelaku berhasil diringkus petugas di rumah mereka di Way Kanan, Minggu (8/10) lalu.

Murbani mengatakan, pihaknya terpaksa menghadiahi kedua kaki tersangka Agus dengan timah panas.

"Saat dilakukan penangkapan, tersangka Agus melakukan perlawanan aktif, sehingga petugas mengambil tindakan tegas dengan menembak kedua kaki tersangka," jelas Murbani didampingi Kapolsek Kedaton Komisaris Bismark saat gelar ungkap kasus di Mapolresta, Selasa (17/10).

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved