Para Ilmuwan Ini Jasanya Dilupakan Begitu Saja, Siapa Mereka?

Para ilmuwan yang banyak jasanya bagi ilmu pengetahuan ini dilupakan. Padahal penemuan mereka mempengaruhi perkembangan dunia.

Editor: wakos reza gautama
YouTube
Para ilmuwan di Universitas Plymouth University, Inggris melakukan uji coba dihadapan ribuan orang 

Alih-alih mengembangkan teori dari cara-cara abstrak, Alhazen dikenal sebagai peletak metode eksperimen.

Ia sangat menekankan betapa pentingnya uji coba. Salah satu karyanya yang dianggap sebagai kanon berjudul Doubts Against Ptolemy.

Di sana Alhazen menulis:

“Seseorang yang mempelajari buku sains dengan pandangan mengetahui fakta sebenarnya seharusnya mengubah dirinya menjadi lawan dari segala sesuatu yang ia pelajari; ia harus benar-benar menilai bagian utamanya dan juga bagian marginnya, dan menentangnya dari setiap sudut pandang dan segala aspeknya … Jika ia melakukan ini, fakta sebenarnya akan terungkap.”

Dan kita tahu, metode yang diusulkan oleh Alhazen ini telah dianggap sebagai paten penyelidikan teori ilmiah.

Chien-Shiung Wu: Ibu Negara Fisika

Jalan Chien-Shiung Wu menuju level tertinggi ilmu pengetahuan dimulai dari pesisir Provinsi Jiangsu di China.

Ia tiba di AS pada 1936 untuk melanjutkan kuliah di University of California, Berkeley. Di sana, eksperimennya dengan emisi sinar X dan gas xenon berkontribusi penting terhadap Proyek Manhattan.

undefined

Proyek Manhattan inilah yang pada akhirnya menghasilkan duo-bom nuklir Little Boy dan Fat Boy yang meledak di Jepang pada Agustus 1945.

Meski begitu, karyanya di Columbia University beberapa tahun kemudianlah yang memberinya tempat di kuil fisika.

Baca: Lidah Driver Ojek Online Hampir Putus Gara-gara Ciuman, Ternyata Ini Yang Sebenarnya Terjadi

Wu adalah orang pertama yang melakukan verifikasi—dan kemudian memperbaiki—teori Enrico Fermi mengenai peluruhan beta radioaktif, yang menjelaskan bagaimana beberapa atom yang tidak stabil akan memancarkan radiasi saat diubah menjadi atom yang lebih stabil.

Pada 1956, para peneliti lain meminta Wu membantu mereka membuktikan hipotesis mereka tentang rincian hukum paritas.

Hukum ini menyatakan bahwa objek dan bayangannya dalam cermin harus berperilaku sama, walau terbalik—kanan jadi kiri dan sebaliknya.

Dan eksperimen kompleks Wu mengonfirmasi hipotesis mereka, dan tim itu akhirnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada 1957.

Halaman
1234
Sumber: Intisari Online
Tags
ilmuwan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved