Mengapa Kerokan Bisa Membuat Relaksasi dan Ketagihan? Sains Menjawabnya
Mengapa Kerokan Bisa Membuat Relaksasi dan Ketagihan? Sains Menjawabnya
‘Folk belief’ dari kerokan
Nilai dan kepercayaan adalah alasan mengapa orang Indonesia melakukan kerokan.
Di masyarakat, respons terhadap penyakit berakar dalam sistem kepercayaan dan praktik yang memiliki struktur logika tersendiri.
Walaupun dari sudut pandang ilmiah, keyakinan akan penyebab suatu penyakit tidak masuk akal, namun pengobatan dan perawatan dari penyakit tersebut merupakan konsekuensi yang logis dari kepercayaan tersebut.
Dalam pengobatan tradisional, seperti kerokan, logika pengobatan diyakini bersama antara penderita dan pemberi layanan karena mereka memiliki sudut pandang dan dasar nilai budaya yang sama.
Baca: Jennifer Dunn Selingkuh dengan Bakal Calon Presiden RI - Ini Daftar Pria Selingkuhannya
Pengobatan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh filosofi Cina sejak abad kelima.
Pengobatan Cina meyakini bahwa keseimbangan antara panas (yang) dan dingin (yin) mempengaruhi keharmonisan hubungan antara kondisi spiritual dan fisik dari tubuh dengan alam.
Seseorang akan sakit bila tubuh tidak dalam keadaan yang harmonis dan seimbang. Logika inilah yang diyakini masyarakat Indonesia dalam melakukan kerokan.
Kerokan diyakini sebagai praktik untuk mengeluarkan angin dingin penyebab penyakit dengan menggosok kulit di bagian yang terkena angin sampai bagian tersebut terasa panas.
Tanda merah di kulit menjadi simbol hilangnya angin dari dalam tubuh.
Keluarnya keringat dan buang angin setelah kerokan juga diyakini menandakan hilangnya angin dingin dalam tubuh manusia.
Dalam sudut pandang ilmiah ini irasional dan tidak masuk akal karena tidak mungkin angin bisa keluar masuk tubuh manusia melalui cara tersebut.
Tetapi masyarakat mempunyai logika tersendiri dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Efek psikoterapis