Please Jangan Buang Sperma di Tisu, Ternyata Bisa Selamatkan Para Perempuan Lho!
Mungkin hal ini terdengar tabu bagi masyarakat Indonesia. Kebanyakan hal tersebut disebut hal imoral dan melanggar batas sosial.
Pendekatan baru mereka dirancang khusus untuk penyakit saluran reproduksi wanita seperti kanker ginekologi, endometriosis, penyakit radang panggul, dan lain-lain.
Sistemnya sederhana, dimana intinya Medina-Sánchez dan rekannya hanya merendam sperma dalam bahan aktif, yang menyebabkan sel sperma akan mengambil dosis yang sangat besar.
Baca: Habis Melahirkan, Mahasiswi Ini Buang Bayinya Lewat Jendela di Lantai 5 Asrama
Mereka kemudian memaksa sperma untuk berenang menjadi semacam pengikat mekanis, struktur micro-machined yang mengencangkan diri yang menempel pada kepala sperma.
Dengan memiliki lapisan keras, memungkinkan sperma menuju sel yang diinginkan jika diberi penanda.
Idenya adalah bahwa ini terjadi ketika sperma mencapai tumor, dimana kemudian bisa masuk ke dalam jaringan dan masuk ke sel kanker itu sendiri.

Medina-Sánchez dan rekan-rekannya telah menguji mekanisme di lab mereka.
Baca: Tujuh Pelaku Pencabulan Terhadap Pelajar SMP Sedang Disidik Polisi, Satu Orang DPO
Untuk tes ini, mereka menggunakan sperma sapi jantan karena ukurannya mirip dengan sperma manusia.
Mereka memuat sperma dengan obat kemoterapi standar yang disebut Doxorubicin dan kemudian menempelkan sperma ke alat pengukur mekanis.
Mereka menguji kegunaan sistem dalam berbagai eksperimen di mana sperma berenang ke arah yang disesuaikan dan kemudian masuk ke model kanker standar yang terdiri dari sel HeLa dan heLa spheroids, yang mensimulasikan tumor itu sendiri.
Baca: Yuk Intip Apartemen Super Mewah Jennifer Dunn, Gosipnya Sih Pemberian Faisal Harris
Hasilnya cukup menarik.
Tim menemukan bahwa baju zirah secara signifikan memperlambat sperma, mengurangi kecepatannya hingga 43 persen.
Sebelum menghitung masa subur, ketahui dulu siklus perjalanan sel telur sebelum dibuahi sperma.