Keren! Tak Bisa Melihat dan Mendengar, Pria 39 Tahun Ini Telah Menjelajahi 125 Negara Sendirian

Memori visual yang paling jelas yang dia ingat saat masih kecil adalah melihat matahari terbenan di atas kota asalnya yang dia ingat sebagai bola terang besar yang tenggelam di kejauhan.

Ia menjadi terbiasa bepergian jauh saat mudik dengan kereta sekolah di Coventry, Exhall Grange.

Baca: Ditanya Masih Perawan atau Tidak di Malam Pertama, Jawaban Artis Nafa Urbach Mengejutkan

Selain itu, dia juga tak membiarkan keterbatasan itu menganggunya, dia berhasil lulus dari Universitas Northampthon pada 2001.

Sejak saat itu, dia mengunjungi sebuah negara setiap tahun sejak perjalanan pertamanya.

Dia juga melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, Lesotho, Swaziland, Mozambik, Zimbabwe, Zambia dan Malawi pada 2004-2005.

Setiap perjalanan didanai dari dana pensiun ayahnya yang meninggalkan Giles pada usia 16 tahun.

Selama perjalanan, dia menggunakan biaya yang murah, seperti hotel murah dan trasportasi umum.

"Saya naik pesawat, kereta api, bus, dan kapal, tapi bahkan untuk melakukan perjalanan jarak dekat, saya menggunakan gerobak keledai di Senegal Utara," terangnya.

Tanpa alat bantu dengar yang dipakainya ini, dia mengaku mungkin dia akan berjuang untuk bepergian, bahkan hanya akan tinggal di rumah atau memerlukan perawatan rutin.

"Sementara saya berjalan melalui ngarai di Petra, kuda dan keretanya berjalan dengan memberi turis tumpangan dan saya harus keluar dari jalan yang tajam," ujarnya.

"Saya bisa mendengar gema di ngarai saat kuda dan gerobak berjalan di sepanjang batu itu, begitulah saya tahu mereka akan datang," katanya.

"Ketika kami keluar, saya bisa merasakan perubahan itu karena gemanya berbeda lagi, ini membuat saya peka dengan lingkungan," terangnya.

Dia kemudian menyeberangi Jembatan Allenby ke Israel dan tinggal di Yerusalem.

Selain itu, dia juga pernah ke semua negara bagian di Amerika Serikat.