Diteriaki Maling, Siswa SMA Dikeroyok hingga Tewas, Bertahun-tahun Nasib Keluarganya Jadi Begini

Sebelum pergi Nur Jamal masih minta uang lima belas ribu rupiah kepada ibunya yang sehari–hari berjualan tape keliling.

kolase/facebook - Almarhum Nur Jamal 

Anak bungsunya meninggal secara mengenaskan setelah dianiaya dan dihakimi massa atas tuduhan hendak mencuri sepeda motor.

Peristiwa persekusi yang terjadi di Dusun III Kampung Banten, Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai ini pun masih menyisakan sejumlah misteri.

Bagai disambar petir di siang bolong bagi keluarga begitu peristiwa tewasnya Nur Jamal (17) pelajar kelas dua SMA Negeri 3 Tebingtinggi ini.

Betapa tidak, pagi menjelang siang Nurjamal berpamitan kepada ibunya Sutinem (52) untuk bermain–main menemui temannya di hari raya.

Bahkan sebelum pergi Nur Jamal masih minta uang lima belas ribu rupiah kepada ibunya yang sehari–hari berjualan tape keliling.

Berpamitan dan meminta uang itu pula lah pertemuan terakhir Sutinem, warga Jalan Koperasi, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara ini dengan anak bungsunya.

Orangtua Nur Jamal
Orangtua Nur Jamal (facebook)

Sebab, saat pulang ke rumah, putra kesayangannya itu tak lagi bernyawa. Nur Jamal tewas setelah diamuk massa karena dituduh mencuri sepedamotor di kampung lain.

Sejak saat itu, hati keluarga ini hancur.

Hari dan minggu berganti disusul bulan, namun kisah kematian Nur Jamal yang sempat bercita-cita menjadi tentara ini pun masih menyisakan sejuta kepedihan dan misteri bagi keluarga.

Kasus meninggalnya Nur Jamal dibawah kekejaman dan amukan massa sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Keluarga yang tidak terima atas peristiwa kematian Nur Jamal mencoba mencari keadilan dengan bantuan saran dari kerabat, mereka pun membuat laporan pengaduan ke Polsek pada 1 Juli 2017 silam.

Selanjutnya mereka menerima surat dari Kepolisian Resort Tebing Tinggi, tentang perkembangan kasus kematian Nur Jamal.

Sayangnya, mereka belum mendapat kepastian hukum atas peristiwa yang merenggut nyawa itu.

Hingga kini, Minggu (17/12) mereka masih terus mencari keadilan atas kejadian yang menimpa Nur Jamal.

Tak mampu berbuat banyak, Suparli salah seorang abang Nurjamal pun mencurahkan semua keluh dan kesahnya ke media sosial.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved