Ratu Elizabeth Ternyata Cicit Nabi Muhammad SAW, Penelitian Ini Ungkap Temuan Mengejutkan!
Lebih spesifik, ratu Inggris tersebut merupakan cicit perempuan ke-43 Nabi...
Majalah Baronage menulis, di kalangan sejarawan, buku-buku terbitan Burke Peerage memiliki reputasi sebatas kumpulan dongeng yang bertahan selama bertahun-tahun.
Sejak saat itu, cucu John Burke, Sir Henry Burke terus mencoba membangun kembali kredibilitas institusi tersebut.
Usaha ini berlangsung sampai edisi terakhir mereka, edisi nomor 105 yang terbit di 1970.
Sejak saat itu, Burke Peerage menyatakan bubar dan menjual nama serta hak cipta Burke Peerage ke sejumlah perusahaan.
Namun tetap saja, upaya Henry dan pemegang hak cipta selanjutnya untuk memperbaiki kredibilitas institusi mereka itu masih jauh dari kata rampung.
Sejak 1984, Burke Peerage berada di bawah kepemimpinan Harold B. Brooks-Baker. Alih-alih membaik, nama Burke Peerage justru semakin tenggelam.
Tapi bukannya memperbaiki, Burke Peerage justru berkali-kali terbukti salah dan semakin menahbiskan dirinya sebagai perusahaan yang tidak kredibel.
Selain it, Harold B. Brooks-Baker, sosok yang mengklaim jika Ratu Elizabeth adalah Nabi Muhammad, adalah seorang jurnalis yang kerap mengeluarkan komentar-komentar kontroversial.
Sialnya, seperti dalam paragraf pembuka yang ditulis The Telegraph dalam obituarinya, komentarnya sering kali salah.
Lebih dari itu, ia juga disebut sebagai pembual.
The Telegraph menulis, Brooks-Baker menulis seperti itu semata-mata untuk membuat si ratu merasa aman dari ketakutannya terhadap teroris muslim.
Sementara The Guardian menyebut Brooks-Barker sebagai orang yang terlampau sok tahu dan tidak tahu malu. (Intisari Online/Muflika Nur Fuaddah)