Video Tikus di Tumpukan Cabai Kering Sebabkan Difteri Viral. Ini Fakta atau Hoax?
Beberapa waktu yang lalu beredar viral sebuah video cabai kering yang dipenuhi tikus di media sosial.
"Dalam informasi yang tersebar disebutkan jika kencing tikus dihubungkan dengan penyakit difteri.
Hal ini merupakan informasi yang sangat keliru karena penyebab penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.
Corynebacterium diphtheriae adalah bakteri patogen yang menyebabkan difteri.

Bakteri ini dikenal juga sebagai basillus Klebs-Löffler karena ditemukan pada 1884 oleh bakteriolog Jerman, Edwin Klebs (1834-1912) dan Friedrich Löffler (1852-1915).
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.
Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti:
⁃ Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri yang paling umum.
⁃ Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau handuk.
⁃ Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita.
Baca: Unggah Foto Mata Indah, Instagram Chicco Jericho Diserbu Netizen yang Menebak Sosok Itu. Penasaran!
Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati.
Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan.
Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.
Dalam Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia memang difteri telah menyebabkan kematian terutama untuk anak dan hal ini menjadikan Indonesia sebagai darurat difteri.
Untuk penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus dinamakan Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans.
Bakteri leptospirosis terkandung di dalam air kencing, darah, atau jaringan dari hewan pengerat, dan Anda dapat terkena leptospirosis karena bersinggungan dengan sumber-sumber yang terinfeksi ini.