Bocah Ini Tumor Otak dan Meninggal, Selamatkan Ibunya dan 2 Orang Lainnya, Kisahnya Mengiris Hati

Meski dokter menemukan tumor ganas di otak Chen Xiaotian, sang bocah tetap bertekad untuk menyelamatkan nyawa ibunya.

Editor: Safruddin
ist
bocah tumor otak 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Kisah seorang bocah laki-laki  berusia lima tahun ini sungguh menguras air mata.

Meski dokter menemukan tumor ganas di otak  Chen Xiaotian, sang bocah tetap bertekad untuk  menyelamatkan nyawa ibunya. 

Ibunya, Zhou Lu yang berusia 34 tahun ternyata terjangkit penyakit ginjal beberapa bulan kemudian pasca anaknya terserang tumor ganas.

 
 

===

Dokter pada awalnya mengatakan kepada keluarga bahwa Chen dapat pulih.

Namun sayang tumor tersebut secara agresif kembali menyerang bocah malang ini.

Dokter pun segera memberitahu pihak keluarga bahwa anak tersebut tidak akan memiliki umur yang panjang.

tumor otak

===

Meski merasa terpuruk mendengar hal ini, ayah dan ibu Chen ini berjuang bersama selama dua tahun untuk menyembuhkan sang anak.

Namun takdir seolah berkata lain.

Tak lama Chen menjadi buta setelah kanker menyebar ke seluruh otaknya.

===

Seolah sadar bahwa hidupnya akan segera berakhir, suatu hari Chen Memanggil sang ibu.

Dia berkata :

 “Aku ingin menyelamatkan hidupmu Ibu.”

===

Penyakit yang diidapnya dan putranya memang menjadi salah satu hal yang membuat sang ibu sedih.

Terlebih sang ibu yang bernama Zhou masih memerlukan perawatan cuci darah.

Sementara sang anak masih membutuhkan perawatan medis setiap harinya.

===

Kepada awak media, sang nenek yang bernama Lu Yuanxiu (57), mengatakan :

“Para dokter lebih mendekati saya daripada ibunya karena sifat sensitif dari masalah ini”

“Mereka mengatakan kepada saya bahwa cucu saya tidak akan bertahan.”

“Tapi ginjalnya dapat menyelamatkan ibunya dan juga menyelamatkan dua nyawa lainnya.”

“Saya mendiskusikannya dengan Zhou dan dia menolak berkomentar.”

“Dia sama sekali tidak ingin mendengar pembicaraan mengenai itu,” kata neneknya.

===

Tapi ternyata Chen mendengar hal tersebut.

Tak tega melihat sang ibu menderita, ia menuntut agar ibunya membiarkannya menyelamatkannya.

Ya, Chen bersikeras agar sang ibu menerima ginjalnya.

Hati ibu mana yang tak pilu mendengar hal ini.

Snag ibu ingin menyelamatkan sang anak, sementara sang anak ingin menyelamatkan ibunya meski tahu nyawanya sudah tidak lama lagi.

Dengan berat hati, sang ibu pun mengabulkan permintaan terakhir sang anak.

===

Dengan segera, dokter memastikan bahwa jaringan di tubuh Chen sempurna.

Ketika dia meninggal pada 2 April 2017, dia dengan segera dipindahkan ke ruang operasi.

Ginjal dan hatinya dikeluarkan dan kemudian didonorkan kepada ibunya dan dua orang lainnya.

Ginjal kedua sang anak didonorkan kepada seorang gadis berusia 21 tahun dan hatinya didonorkan ke seorang pria berusia 27 tahun.

Juru bicara rumah sakit Yi Tai, tempat Chen dirawat, mengatakan bahwa ketiga proses transplantasi tersebut berhasil dengan lancar.

Tidak hanya itu, apa yang dilakukan Chen nyatanya telah menyelamatkan tiga orang lainnya untuk bisa bertahan hidup dan menjalani kehidupan normal.

===

Kepada wartawan, sang juru bicara berkata :

“Tim medis bahkan mengheningkan cipta dan berdoa sesaat untuk anak malang tersebut sebelum melakukan transplantasi.”

”Saya pikir cukup adil rasanya untuk mendoakan sang anak,  meski dengan air mata yang sudah kering.” (lat/yant)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved