Orang Religius Lebih Sehat Dan Panjang Umur Dibanding Atheis

Religiusitas biasanya dihubungkan dengan hidup lebih sehat dan lebih lama dibandingkan atheis.

Editor: wakos reza gautama
istimewa
Foto-foto Syahrini saat ibadah di tanah suci banyak mengundang simpati dan doa-doa terbaik. 

Untuk penelitian ini, Dutton dan koleganya menguji kecenderungan kidal pada orang religius dan ateis.

Kidal adalah penanda dari mutasi gen yang lebih tinggi.

Baca: LIVE STREAMING Everton vs West Brom, Ini Linknya. Bisa Ditonton di Ponsel, Kick Off Jam 22.00 WIB

Para peneliti kemudian menemukan bahwa tingkat kidal yang lebih tinggi pada penganut ateisme daripada penganut kebanyakan agama besar.

Ini mungkin disebabkan oleh karena seleksi alam melawan mutasi gen yang menjadi kurang intens.

Akhirnya, secara tidak langsung penganut religiusitas makin jarang.

"Sementara penganut religiusitas memperjuangkan orang non-religius, tapi jumlah penduduk religius justru makin menyusut karena seleksi alamnya semakin melemah," kata Dutton.

Awal tahun ini, Dutton dan koleganya juga mengidentifikasi hubungan antara kecerdasan dan atheisme.

Dia memprediksi bahwa, pada akhirnya, kecerdasan dan atheisme akan sama-sama hilang oleh kembalinya seleksi alam secara bertahap.

Dutton menjelaskan, "Kita akan diambil alih oleh masyarakat yang lebih religius yang lebih etnosentris (kelompok orang yang memegang keyakinan yang sama) daripada kita."

"Karena kecerdasan kita menurun, saya menduga peradaban akan mundur, seleksi alam akan kembali dan kita akan menjadi lebih religius sekali lagi. Hal ini nampaknya merupakan aturan sejarah." (Tribunnews.com)

Artikel ini telah dipublikasikan di Tribunnews.com dengan judul "Kenapa Orang Religius Lebih Sehat dan Lebih Lama Hidup? Ini Penjelasannya"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved