Ini Curahan Hati Zulfikar Usai Dipecat dari Pekerjaannya Gara-gara Dituding Hina Ustaz Abdul Somad

Curahan Hati Zulfikar Usai Dipecat dari Pekerjaannya Gara-gara Dituding Hina Ustaz Abdul Somad

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
cuitan zulfikar akbar 

Walaupun sudah dipecat, netizen masih tidak puas. Mereka masih saja terus menyerang bahkan menganggap pemecatan itu sebagai bentuk hukuman karena Zulfikar Akbar telah menghina ulama.

Akhirnya Zulfikar Akbar curhat mengenai kondisinya pascapemecatan di akun Twitter nya.

"Saya turut senang Anda bisa kembali tertawa. Terlepas kali ini tawa itu lahir dari pemecatan saya, tak mengurangi rasa senang saya. Negeri ini memang butuh tawa daripada marah-marah. Jika semua gembira, maka takkan ada lagi yang harus dikorbankan"

Baca: Layar Jaman Now, Oppo A83 Resmi Diluncurkan, Jeroanannya Sangat Andal!

"Tawa Anda atau bahkan menertawakan saya, itu melegakan. Bahkan saya mendoakan agar tawa itu tetap menghiasi negeri ini. Siapa tahu jika kelak tawa begitu tak hanya jadi milik satu kelompok, satu golongan, atau satu golongan, tapi semua bisa tertawa"

"Soal tawa tertuju kepada saya itu bukan masalah. Apakah tertawaan itu terpukul? Saya merasa kalah? Saya baru hanya merasa kalah jika tak bisa melakukan apa-apa lagi yang bermanfaat. Sepanjang kesempatan melakukan hal bermanfaat msh bs saya lakukan, saya tetap merasa menang"

"Jadi, silakan tertawa, atau menertawakan saya. Itu tetap saya nilai baik sepanjang kelak tawa itu bukan tertuju pada realita di mana kebenaran mati, dan yang tersisa hanya ilusi reliji."

"Bagaimana dengan dua orang tua saya yang tak berdaya dan sakit-sakitan yang selama ini membutuhkan tangan saya? Pekerjaan saya boleh terhenti, tapi bakti saya kepada mereka berdua tidak akan berhenti."

"Bgm dengan anak istri saya? Tuhan sudah memercayakan mereka kepada saya, dan Dia takkan berlepas tangan. Tangan saya hanya dua, tapi kedua tangan ini masih bisa melakukan banyak hal"

"Apakah saya lantas berhenti bersuara? Sepanjang kezaliman masih terjadi, sendiri pun saya tetap bersuara."

"Apakah kelak masih akan ada yang mendengar suara seorang yang sudah diklaim sbg "penghina ulama", mungkin suara itu tak terdengar oleh banyak telinga, tapi akan terdengar oleh nurani"

"Lalu apakah saya dendam kepada mereka yang telah melemparkan saya dari pekerjaan saya? Tidak ada dendam, tidak ada sakit hati, tidak ada niat membalas. Lalu? Saya hanya mendoakan kita semua lebih akrab dengan nurani. Sepanjang nurani hidup, rasa kemanusiaan juga hidup."

Curahan Zulfikar Akbar ini mendapat respons beragam dari netizen. Ada yang simpati ada yang masih mengecamnya. 

@ZulfiadiAdief "@zoelfick Sedih juga kalo ada diposisi anda, sedihnya kok bisa2 nya menuduh ulama tanpa bukti, selebihnya itu balasan atas perbuatan anda sendiri."

@Pucimar "@zoelfick Dengan memecat anda, manajemen berupaya menyelamatkan lbh banyak anak dan isteri, karena jika tempat suaminya bekerja kolaps mereka menganggur. Sementara anda itulah konsekwensi mulut anda yg nyinyir thd Ulama, Ingat: "Daging ulama itu pahit."

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved