Perang 6 Hari, Mengingat Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel
Pertempuran antara Israel dan Yordania yang dikenal dengan Perang 6 Hari, meletus pada 5 Juni 1967.
Selain menyerang pangkalan udara Yordania, pesawat-pesawat tempur Israel juga menjadikan tank-tank dan pasukan darat Yordania sebagai sasaran empuk. Pasukan Yordania, yang berada di perbatasan Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dalam waktu singkat terdesak. Mereka bertempur tanpa perlindungan udara.
Setelah bertempur sekitar satu jam, kantor pusat PBB di Yerusalem berhasil dikuasai pasukan Israel. Kekuatan Angkatan Udara Yordania pun berhasil dilumpuhkan. Pada saat yang sama, pesawat-pesawat IAF ternyata tak hanya menyerang pangkalan udara Yordania, tetapi sekaligus menghancurkan pangkalan udara Irak.
Pos Pertahanan Yordania Direbut
Serbuan pasukan Israel ke Tepi Barat dan Yerusalem memang berlangsung kilat dan berasal dari berbagai arah. Pasukan Brigade Jerusalem pimpinan Kolonel Ellezar Amitai yang bertugas merebut Government House, akhirnya tak hanya berhasil merebut gedung yang menjadi kantor pusat PBB itu. Melainkan juga sukses merebut sejumlah pos pertahanan Yordania. Alhasil, kekuatan pasukan Israel yang bergerak dari arah Timur serta Selatan bisa dengan cepat bergabung.
Sementara pada saat yang sama, pasukan tank Israel pimpinan Kolonel Uri Ben Ari yang menyerbu dari arah Utara dan sisi Barat Laut, juga mampu menggilas pertahanan pasukan Yordania. Akibatnya, posisi Yordania semakin terdesak.
Hanya ada satu jalan bagi pasukan Yordania yang bertempur mati-matian itu: menyerah atau mundur ke Yordania lewat jalan raya Yerusalem-Ramallah, lalu menyeberang jembatan yang membentang di atas Sungai Yordan. Yang membuat situasi kian genting adalah, jalur pengunduran diri itu justru mulai disekat oleh pasukan Israel.
Pasukan cadangan yang dipimpin Kolonel Mordechai Gur, yang semula bertugas di Front Sinai, telah ditarik ke Yerusalem. Brigade elite ini ditugaskan melancarkan serbuan malam hari ke posisi pasukan Yordania, yang ketika itu bertahan di kawasan Police School dan Ammunition Hill.
Pasukan Yordania Tak Menyerah
Serbuan kilat pasukan Kolonel Mordechai dimulai pada pukul 02.00 dini hari. Melibatkan tiga batalyon. Pertama, bertugas menyerbu Police School dan Ammunition Hill. Kedua, melancarkan serangan ke kawasan Nahalat Shimon dan selanjutnya mengamankan Wadi Juz serta American Colony. Ketiga, melakukan serbuan susulan, sekaligus pembersihan setelah Batalyon Kedua sukses menjalankan operasinya.
Lewat jalur yang telah dibereskan Batalyon Kedua, Batalyon Ketiga selanjutnya akan merangsek ke kawasan Kota Tua (Old City) yang merupakan tempat suci, Tembok Ratapan, bagi Israel. Serta, Museum Rockefeller.
Semua sasaran pasukan Kolonel Mordhechai berada di Yerusalem Barat. Serbuan pasukan Kolonel Mordechai ternyata mendapat perlawanan sengit dari pasukan Yordania. Pertempuran yang berlangsung pada larut malam itu betul-betul banjir darah.
Kekuatan pasukan Israel yang berada di atas angin membuat posisi pasukan Yordania semakin terpojok. Ribuan anggotanya berguguran. Kendati terus tersudut, pasukan Yordania yang bertahan di Ammunition Hill pantang menyerah. Mereka memilih bertempur sampai mati.
Ketika sinar matahari pagi mulai membayang, kawasan Police School dan Ammunition Hill telah sepenuhnya dikuasai pasukan Israel. Mereka tinggal melanjutkan serbuan ke Kota Tua (Old City) dan Museum Rockerfeller. Sekaligus, konsolidasi kekuatan gabungan di kawasan Mount Scopus.
Formasi seluruh kekuatan pasukan Israel kini mulai membentuk lingkaran kepungan terhadap posisi pasukan Yordania. Apalagi, pasukan lapis baja berkekuatan satu divisi pimpinan Jenderal Elad Pelet yang menyerbu dari arah Utara, telah sukses menguasai sejumlah kota penting. Di antaranya, Samaria, Dotan Valley, Jenin, Tulkarem, dan Qalqilya.
Dengan formasi seperti itu, pasukan gabungan Israel tinggal memberi pukulan terakhir untuk mengusir pasukan Yordania mundur ke wilayahnya. Pada hari kedua, serbuan pungkasan untuk mematahkan pertahanan pasukan Yordania, dilancarkan dari garis tengah. Kawasan Latrun yang pernah diperebutkan Israel-Yordania pada Perang Kemerdekaan 1948, berhasil dikuasai siang harinya.