Sudah Lima Nyawa Anak dan Balita Melayang Saat Asyik Mandi Air Hujan
Berdasarkan catatan tribunlampung.co.id, kasus bocah hanyut di parit yang kemudian jasadnya terbawa arus sampai ke sungai, terjadi setiap tahun.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Proses pencarian bayi di bawah lima tahun (balita) yang hanyut terbawa arus parit saat hujan deras di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, Rabu (10/1/2018), akhirnya membuahkan hasil.
Tim Relawan Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Watala) Lampung mendapati Bintang Alkahfi (4) sudah tidak bernyawa di sekitar Way Nangka 2, Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling.
"Berdasarkan informasi bahwa yang menemukan jenazah yakni dari tim relawan Watala Lampung (Rabu) sekitar pukul 22.07 WIB," kata Humas PMI Lampung Hadi Prasetyo, Rabu (10/1/2018) malam.
Baca: Siap-siap Ya, Sebentar Lagi Aturan Gembok-Derek Parkir Liar Diterapkan
Bintang hanyut di parit saat hujan deras menggguyur Kota Bandar Lampung, Rabu (10/1/2018) sekitar 16.40 WIB.
Tim gabungan BPBD dibantu Basarnas melakukan pencarian mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
"Sudah dua jam tim gabungan dari BPBD dibantu petugas Basarnas melakukan pencarian, namun belum membuahkan hasil," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bandar Lampung M Rizki, Rabu malam.
Baca: Saat Senyum Lebar, Pebulu Tangkis Tercantik di Dunia Ini Malah Terlihat Menjijikan
Menurut Rizki, peristiwa terjadi sekitar pukul 16.40 WIB. Saat itu, Bintang (4) bersama kakak perempuannya, Zahra (13) sedang bermain dan mandi air hujan tidak jauh dari rumahnya.
"Namun korban terpeleset dan jatuh ke parit sehingga terbawa arus, karena hujan deras," ujarnya.
Tiap Tahun Ada Korban
Berdasarkan catatan tribunlampung.co.id, kasus bocah hanyut di parit yang kemudian jasadnya terbawa arus sampai ke sungai, terjadi setiap tahun.
Sejak 2015 hingga awal 2018 ini tercatat sudah ada lima nyawa anak dan balita yang melayang akibat hanyut.
Lima kasus tersebut semuanya hampir mirip. Terjadi saat turun hujan deras. Korban asyik bermain hujan-hujanan lalu terpeleset dan jatuh ke parit.
Berikut rangkuman kasus anak dan balita hanyut di Bandar Lampung:
15 April 2015
Korban bernama M Fajri Ferdian (10), pelajar kelas 4 MIN 1 Tanjung Baru. Fajri hanyut di Sungai Batang Asahan, Kalibalau Kencana, Kedamaian yang tidak jauh dari rumahnya. Jasadnya ditemukan satu kilometer dari lokasi hanyutnya pada 24 jam kemudian.
5 Maret 2016
Murid TK bernama M Agung Prakoso (6), warga Perumahan Blora Indah, Tanjungkarang Barat
hanyut terbawa arus parit yang menuju Sungai Balau Lunik. Agung sebelumnya asyik bermain bersama kakaknya saat hujan deras. Jenazah Agung ditemukan 500 meter dari lokasi jatuh.
Baca: Pebasket Ganteng Tercyduk Lagi Pegang-pegang Tangan Mikha Tambayong, Ngapain Tuh?
10 April 2017
Bocah berumur tujuh tahun, Riski, warga Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling hanyut saat mandi hujan di parit dekat rumahnya. Sehari kemudian jasad korban ditemukan di kawasan Way Luwak, Kelurahan Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
5 Mei 2017
Naswa Oktavia Kirana (3,5), warga Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung juga menghilang dari rumahnya sekitar tiga hari. Korban sempat berpamitan mandi air hujan kepada orangtuanya. Naswa diduga hanyut di parit dekat rumahnya saat mandi air hujan tersebut.
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan relawan lainnya tiga hari berturut-turut melakukan pencarian. Satu dari tiga tim yang dibentuk akhirnya menemukan jenazah korban di daerah Kuala, Kecamatan Panjang atau sejauh 25 kilometer dari korban lokasi terjatuh.
10 Januari 2018
Kasus balita hanyut di parit kembali terjadi pada 2018 ini. Bintang Alkahfi (4), warga Beringin Raya, Kecamatan Kemiling terseret arus parit saat bermain air hujan dengan kakaknya. Lokasi jatuhnya korban sekitar 100 meter dari rumahnya. Jasad korban ditemukan sekitar lima jam kemudian oleh relawan.(*)