Joshua Suherman Dianggap Melecehkan Islam, Ini Komentar Menohok Ustaz Solmed

Joshua Suherman Dianggap Melecehkan Islam, Ini Komentar Menohok Ustadz Solmed

Penulis: taryono | Editor: taryono
Instagram/ @Jojosuherman Joshua Suherman 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aksi stand up comedy Joshua Suherman menuai protes.

Joshua dianggap melecehkan Islam.

Awalnya Joshua melakukan stand up dalam acara Majelis Lucu.

Saat itu Joshua membicarakan kenapa Annisa eks Cherrybelle yang paling terkenal di antara delapan anggota lain.

Dalam video yang diposting oleh akun Lambe Pagi yang dilihat detikHOT, Selasa (9/1/2018) saat itu kebetulan ada salah satu personel eks Cherrybelle yang hadir yakni Cherly.

Mantan penyanyi cilik itu pun menjadikan Cherly sebagai contoh.

"Annisa semua Annisa, Annisa semua Annisa padahal skill nyanyi tipis-tipis, skill ngedance tipis-tipis cantik relatif. Kenapa Annisa selalu unggul dari Cherly? Sekarang gue dapat jawabannya, Makannya Che, Islam!" ujar Joshua yang disambut tawa oleh komika lainnya dan penonton yang datang.

Gara-gara itu, Joshua mendapat banyak kecaman.

Salah satunya dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB).

Baca: Fakta-fakta Pengacara Tajir Fredrich Yunadi yang Ditangkap KPK Saat Hindari Jumat Keramat

Baca: 4 Pemuda Ini Divonis Hukuman Mati, Ini Komentar Mengejutkan dari Keluarga

Baca: Wulan Guritno Foto Kenakan Gaun Transparan, Netizen: Nggak Kuku Liat Body Kayak Gitu

Lalu apa komentar Ustaz Solmed?

Ia menyatakan bahwa fakta dalam materi lawakan Joshua Suherman yang salah, membuat dirinya dicap oleh masyarakat telah melecehkan agama Islam.

"Yang pertama kita harus lihat muatannya ya. Isi muatannya itu ada unsur pelecehannya atau tidak," ungkap Ustaz Solmed seperti dilaporkan okezone, Jumat (12/1/2018).

"Makanya ketika lawakan itu keluar, kan orang banyak yang tersinggung karena muatannya seperti melecehkan gitu, karena ada kesan bahwa orang-orang di negeri ini kalau tidak Islam maka mereka tidak dapat tempat. Padahal itukan fakta yang salah," ujarnya menambahkan.

Sementara itu Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin mengatakan, "Saya pesankan kepada semua public figure yang tampil di depan publik untuk berhati-hati, untuk tahan diri kepada yang sifatnya sensitif, terutama dalam wilayah SARA, bukan hanya agama, tapi ras, suku, dan berbagainya," kata Din di gedung Sekretariat Negara, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2018).

Din mengatakan isu SARA sangat mudah menimbulkan spekulasi yang berujung konflik.

Meski begitu, menurut Din, kasus Joshua dan Ge Pamungkas ini hanyalah tindakan yang tidak disengaja.

"Karena itu mudah menimbulkan pertentangan di antara kita. Namun kalau itu sudah terjadi seperti itu, mungkin slip of the tounge, apalagi yang bersangkutan sudah minta maaf ya dimaafkan sajalah," ucap Din.

Din menyebut sangat besar kemungkinan seorang komika 'keseleo lidah' ketika berada di atas panggung.

"Karena dia harus lucu kan, sudah di atas panggung sudah ratusan mata melihat. Harus cepat berpikir, harus cerdas, tapi kan sering kehilangan kesadaran," ujar Din.

Menurut Din, pasti akan ada kelompok yang tersinggung oleh lawakan Joshua dan Ge Pamungkas tersebut. Ia pun menyarankan kedua belah pihak bertemu dan saling memaafkan.

"Ya pasti ada mungkin dia tersinggung mungkin terganggu tersinggung, cuma itu hal-hal yang perlu menahan diri. Bagus kalau bertemu kemudian saling memaafkan ya sudah selesai," ujar Din.

Hati-hati bicara

Pelapor komika Joshua Suherman, Rahmat Imbran, menyarankan komika lain berhati-hati berbicara soal agama. Menurutnya, tidak pantas agama dijadikan sebagai bahan lawakan.

"Jadi, kami berpesan kepada para lawakan-lawakan yang ada di stand up comedy, dalam hal ini agar berhati-hatilah menggunakan kata terhadap agama. Apalagi menyebabkan agama itu dibawa untuk dimainkan," kata Rahmat di Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

Rahmat menilai agama mengandung nilai akidah yang berisi ajaran hidup masyarakat. Rahmat pun menyarankan agar para komika lebih selektif memilih tema lawakan.

"Makanya kami juga akan menyurati secara resmi kepada pihak stand up comedy agar lebih selektif untuk berkegiatan. Jangan ada menyinggung ataupun membawa tema tentang agama. Agama apa pun tidak bagus untuk kita lecehin," kata Rahmat.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved