5 Fakta Balita Tewas Terkunci di Dalam Mobil, Nomor 5 Fatal

Seusai belanja, kedua orangtua bersama anaknya kemudian pulang ke rumah, lalu menurunkan barang-barang belanjaan.

Editor: Safruddin
Intisari online
ilustrasi balita 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Peristiwa meninggalnya anak balita usia 2 tahun di dalam mobil masih menjadi perbincangan.

Seorang anak balita yang ditinggalkan ibu bapaknya di mobil ditemukan lemah, lalu meninnggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca: Dituding Sindir Inces Saat Naik Jet Pribadi, Inul Daratista Malah Sebut Apalah Saya Wong Ndeso!

Berikut fakta-fakta yang dirangkum Tribunlampung.co.id dalam kasus kematian balita di mobil.

1. Kehabisan Oksigen

Kapolsek Tanjung Karang Barat Kompol Hapran membenarkan adanya anak yang meninggal di dalam mobil di Jalan Purnawirawan Gang Swadaya 5 Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Jumat (12/1) lalu sekitar pukul 13.00 WIB.

Kapolsek menduga sang anak yang bernama Rafli (2 tahun) meninggal lantaran kehabisan oksigen akibat tertinggal di dalam mobil.

"Jadi sang anak berada di dalam mobil dengan keadaan tertutup, dan kondisi di luar panas. Jadi otomatis oksigen di dalam tidak ada, sedang anak tersebut sedang tidur," ujar Hapran kepada Tribun, Sabtu (13/1).

2. Habis Belanja

Kapolsek mengaku sudah mendatangi kediaman korban dan meminta keterangan dari saksi.

Di mana berdasarkan keterangan saksi, korban terkunci di dalam mobil Avanza warna hitam milik orangtuanya Intan dan Ferry.

Saat ditinggalkan, Rafli dalam posisi tengah tertidur di kursi mobil bagian tengah.

Hapran menjelaskan, kejadian bermula seusai salat Jumat, kedua orangtua korban pergi berbelanja ke pasar bersama anaknya untuk keperluan pesta hajatan pada Sabtu kemarin.

Seusai belanja, kedua orangtua bersama anaknya kemudian pulang ke rumah, lalu menurunkan barang-barang belanjaan dari dalam mobil.

Barang belanjaan dibawa ke rumah orang tua Intan yang menggelar hajatan, dan berjarak sekitar belasan meter dari rumah Intan. Sementara mobil terparkir di kediaman Intan.

Rupanya, menurut Kapolsek, kedua orangtua lupa menurunkan anak mereka dari mobil, dan baru sadar setelah dua jam ditinggalkan.

"Setelah dicek, ternyata kondisi tubuh Rafli (korban) sudah lemah dan akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Advent," terang Hapran.

"Belum sempat ditangani petugas RS Advent, dan korban dinyatakan sudah meninggal dan diperkirakan meninggal saat dalam perjalanan," ungkapnya.

Baca: Jawaban Cerdas Roro Fitria Saat Ditanya Kenapa Masih Betah Menjomblo Buat Netter Curiga

3. Polisi Panggil Orangtua

Hapran berencana melakukan pemanggilan terhadap kedua orangtua korban untuk dimintai keterangan oleh penyidik.

"Kapan pemanggilannya, belum bisa ditentukan. Kemungkinan 2 atau 3 hari ke depan. Sebab selain kedua orangtua tengah berduka, di rumah mereka juga sedang melaksanakan pesta pernikahan," kata Kapolsek.

Setelah selesai diperiksa, kata Hapran, hasilnya itu akan dilihat dan dianalisa polisi.

"Apakah akibat kelalaian orangtua atau ada faktor lain. Untuk kasusnya juga apakah akan ditingkatkan pidana atau tidaknya juga belum bisa disimpulkan sekarang, karena kedua orangtua korban harus diperiksa dulu," ungkapnya.

Kendati demikian, Hapran mengaku, aparat kepolisian memiliki kewenangan untuk menyelidiki kasusnya, mesti tidak ada yang membuat laporan polisi tetap bisa saja mengusut dan melanjutkan kasus.

"Setiap pelanggaran ataupun kelalain yang dilakukan tentu ada kebijakan hukum, dan bukanlah kebijakan yang berbenturan dengan aturan. Nanti dikabari dan akan disampaikan jika sudah ada hasilnya," katanya.

4. Pernikahan Tetap Digelar

Pantauan Tribun di kediaman keluarga besar Intan tetap menggelar acara resepsi pernikahan, Sabtu (13/1).

Kediaman keluarga besar Intan berjarak sekitar 15 meter dari rumah Intan di Gang Swadaya 5 Kelurahan Gunung Terang.

Namun dari salah satu sumber mengatakan bahwa acara adat yang seharusnya dilakukan dan dilalui tidak dilaksanakan, karena keluarga besar masih berkabung.

Namun sanak saudara dan para tamu tetap memadati tempat acara resepsi.

Warga setempat, Juminah (52) mengatakan, sempat kaget mendengar cerita dan kejadian tersebut.

"Saya kaget dengarnya. Ya mau gimana, undangan udah disebar dan masakan sudah jadi, serta yang lain udah siap, gak mungkin juga dibatalkan. Tapi lihatnya juga gimana gitu," ungkap Juminah.

Menurut Oki (23) tetangga lainnya, menambahkan, Jumat sore sekitar pukul 16.30, Rafli langsung dikebumikan.

Baca: Ngaku Beri Nafkah Rp 15 Juta per Bulan, Mantan Istri Andika Kangen Band Malah Jawab Innalillahi!

5. Melumpuhkan Otak

Dokter Umum Endang Budiati mengatakan, seseorang yang berada di dalam kendaraan khususnya roda empat dengan keadaan tertutup apalagi tidak menyalakan AC, jelas akan mengalami kekurangan oksigen.

Menurut Endang, apabila seseorang berada dalam mobil yang tertutup rapat, otomatis oksigen juga tidak ada.

Oksigen diangkut sel darah merah, apabila tidak ada oksigen maka akan melumpuhkan segala organ tubuh.

Karena tidak ada oksigen, maka lumpuh lah otak dan jantung akibat seseorang bisa mengalami kematian.

Apabila meninggalkan anak dalam mobil, menurut Endang, seharusnya pengendara bisa membuka jendela sehingga ada udara masuk.

Tetapi jika ingin menutup jendela, maka AC wajib dihidupkan dengan syarat tidak mengalami kebocoran.

Sementara pertolongan pertama terhadap anak yang mengalami lemas karena kekurangan oksigen bisa dengan membantu memberikan nafas buatan, serta pijat jantung secara bergantian hingga anak tersebut siuman. Setelah itu segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan selanjutnya. (rza/nif)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved