Pilgub Lampung 2018
Pilgub Lampung 2018, Tak Banyak yang Tahu Inilah 8 Fakta Unik Pasangan Balon Gubernur dan Wagub
Berikut delapan fakta unik dari empat pasangan balon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung pada Pilgub Lampung 2018.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
"Menjalani segala sesuatu itu mengalir saja. Misalnya, saya dulu saat berkampanye, bertemu dengan masyarakat, menyampaikan visi dan misi dan terpilih, semuanya itu dijalani saja, mengalir apa adanya. Kata kuncinya adalah selalu positif. Karena, kalau kita selalu berpikiran positif dan melakukan sesuatu yang positif, kepositifan itu juga akan kembali kepada diri kita," ujarnya, Jumat (21/4/2017).
Ia mengatakan, dunia politik bisa dibilang cukup "macho".
Karena, banyaknya laki-laki yang terlibat.
Namun, itu bukan hambatan untuk menghentikan langkah perempuan, jika tertarik dan ingin terjun di dunia politik.

3. Arinal Djunaidi dan Sutono pernah jabat Sekprov Lampung
Arinal Djunaidi menjadi pejabat eselon tertinggi di Lampung dengan menjabat sebagai Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung, ketika Gubernur Lampung Ridho Ficardo mulai menjabat pada 2014.
Dua tahun kemudian, pada 2016, Arinal Djunaidi menyelesaikan masa jabatannya sebagai Sekprov Lampung karena pensiun.
Arinal kemudian digantikan Sutono.
Sutono pun memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekprov Lampung, dan memilih mendampingi Herman HN, sebagai balon Wakil Gubernur Lampung.

4. Ridho dan Herman perebutkan BE 1 untuk kedua kali
Balon Gubernur Lampung usungan Partai Demokrat, PPP, PAN, dan Partai Gerindra, Ridho Ficardo merupakan gubernur petahana.
Ridho menjabat gubernur setelah menjadi pemenang Pilgub Lampung 2014.
Saat menjadi kontestan Pilgub Lampung 2014, Ridho berpasangan dengan Bachtiar Basri, dan memiliki nomor urut 2.
Sementara pada nomor urut 3, ada nama Herman HN yang berpasangan dengan Zainudin Hasan.
Ridho-Bachtiar menjadi pemenang Pilgub Lampung 2014 dengan perolehan suara 44,96 persen.