Ketua DPR yang Baru Bambang Soesatyo Ternyata Tukang Kritik Jokowi, Presiden Sampai Bilang Begini

Ketua DPR yang Baru Bambang Soesatyo Ternyata Tukang Kritik Jokowi, Presiden Sampai Bilang Begini

Penulis: taryono | Editor: taryono
(ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Bambang Soesatyo 

Seiring penunjukannya sebagai Ketua DPR, Bamsoet ditarik keanggotaannya dari Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Fraksi Partai Golkar atas instruksi Airlangga.

Bamsoet pun diamanahi oleh Airlangga untuk menyelesaikan dua tugas utama, yakni merampungkan rekomendasi Pansus Angket KPK dan menyelesaikan revisi Undang-undang No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).

Tukang Kritik Jokowi

Bambang Soesatyo dikenal politikus Golkar yang paling  sering mengkritik Jokowi.

Dalam acara Pelantikan Dewan Pimpinan Nasional dan Pembukaan Rakernas I SOKSI di Balai Kartini, Jakarta,  Sabtu 8  Agustus 2015, Presiden Joko Widodo mendapat kesempatan berpidato di hadapan ratusan anggota SOKSI yang hadir.

Tidak disangka, Presiden Jokowi ketika memulai pidatonya langsung menyinggung kritik Bambang Soesatyo yang juga hadir dalam acara ini.

Presiden menilai kritik Bambang terlalu keras terhadap pemerintah.

"Waktu saya maju ke podium ini, hal yang paling saya ingat itu Pak Bambang Soesatyo (Bamsoet). Pak Bamsoet ini yang paling pedes kritik saya," ujar Presiden Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan seluruh anggota yang hadir, Sabtu (8/8/2015).

Presiden Jokowi melanjutkan gurauannya, bahwa kritik yang disampaikan Bamsoet yang merupakan anggota DPR ini tidak masuk ke dalam klausul pasal tentang penghinaan presiden.

Baca: Bandingkan Marion Jola Dulu dan Sekarang, Jauh Lebih Cantik dan Seksi, Ngaku Operasi Plastik?

"Tapi jangan khawatir Pak Bamsoet. Kritik bapak tidak termasuk ke dalam pasal penghinaan presiden," kata Jokowi.

Lalu apa pembelaan Bamsoet terkait pernyataan Jokowi?

"Mengapa saya suka mengkritik? Ya, karena kita semua ingin pemerintahan jokowi tidak berakhir di tengah jalan," kata Bambang melalui pesan singkat, Minggu 9 Agustus 2015.

Bambang tidak menginginkan pemerintah melakukan kebijakan yang salah.

"Membiarkan pemerintahan lakukan kesalahan terus menerus, sama saja dengan menjerumuskannya ke pemakzulan," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved