Sepasang Kekasih Tewas Diterjang Ombak Saat Asyik Selfie di Bebatuan Tepi Pantai

Memang terkadang musibah tak bisa ditebak kapan akan datang. Seperti yang terjadi pada sepasang kekasih Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti.

Editor: Teguh Prasetyo
Facebook
Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti, sepasang kekasih, ditemukan tewas setelah terempas dan terseret arus saat swafoto di Pantai Telawas di Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (14/1/2018). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Memang terkadang musibah tak bisa ditebak kapan akan datang. 

Seperti yang terjadi pada sepasang kekasih Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti. 

Baca: Untuk Gaet Penggemar, Penyanyi Dangdut Ini Ngaku Pasang Susuk hingga Mandi Bunga di Dukun

Keduanya ditemukan tewas setelah terempas dan terseret arus saat swafoto di Pantai Telawas, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu 14 Januari 2018.

Keduanya ditemukan tewas dalam waktu yang berbeda.

Jasad Eka ditemukan pada hari Minggu, sedangkan jenazah Dedy baru ditemukan pada 16 Januari 2017.

“Seumpama keranda jenazah itu bisa saya pikul sendiri, saya bersedia mengusungnya sendiri,” ungkap Marwan Sugandi, saat mengantar jenazah Eka, mantan kekasihnya ke pemakaman umum di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Senin 15 Januari 2018.

Eka adalah mahasiswi semester 5 jurusan D3 Perpajakan Universitas Mataram dari Dusun Karang Daye, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Ia menjadi korban ganasnya empasan ombak Pantai Telawas bersama kekasihnya, Dedy, saat melakukan swafoto di bebatuan yang kerap diempas gelombang.

Baca: Wakil Wali Yusuf Kohar dan Kadistako Nyaris Baku Pukul, Lihat Rekaman Detik ke-10, Menegangkan!

Marwan mengaku sangat sedih karena baginya Eka adalah sosok yang spesial.

Meski sudah mantan, hubungan mereka selama lima tahun membekas dalam baginya.

Di mata Marwan, Eka adalah sosok perempuan yang setia, baik, penyabar, periang dan tidak suka diduakan.

Eka juga orang yang to the point menunjukkan perasaannya, rasa sayang maupun cemburu.

“Dulu, kalo dia melihat saya dekat dengan perempuan lain, dia pasti meminta penjelasan ke saya. Biar semua jelas, biar hubungan kami jelas,” ujar lelaki 22 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai polisi.

Marwan mengenang perhatian Eka kepada dirinya.

Dia mengaku, Eka sering menjenguknya, ketika sedang menjalani pendidikan di Polda Mataram dan mengantarkan marwan nasi dan mencuci pakaiannya.

Baca: Astaga Mengerikan Sekali, Pria Ini Ditangkap Karena Telah 300 Kali Mencuri Celana Dalam Anak-anak

Menurut Marwan, Eka juga sangat suka jalan-jalan.

“Eka itu cewek yang senang diajak liburan, tetapi ketika liburan sama saya, saya dan dia hanya pergi ke tempat-tempat biasa saja, seperti Pantai Ampenan, Air Terjun Benang Setukel, dan Taman Narmada. Tapi itu pun jarang-jarang,” kata Marwan.

Belakangan, Eka semakin intens jalan-jalan setelah menjalin hubungan asmara atau berpacaran dengan Dedy.

Dedy memang senang menjelejah tempat-tempat wisata yang sedang populer.  

“Setelah berpacaran dengan Dedy Suriadi. Hampir setiap hari libur, Eka pergi ke destinasi wisata yang tengah booming saat ini dengan Dedi,” tutur Nanang (24), sepupu Eka Darmayanti.

Baca: Diisukan Jadian, Kok Ivan Gunawan Malah Ucapi Ayu Ting Ting Selamat Menikah?

Dedy yang romantis telah pergi

Setelah hilang pada Minggu 14 Januari 2018, jenazah Dedy baru ditemukan pada hari Selasa sekitar pukul 08.00 Wita.

Tangis histeris keluarga pecah ketika mobil Basarnas yang membawa korban sampai di rumah duka.

Keluarga korban tidak mengizinkan pelayat melihat kondisi jenazah karena kondisi jenazah yang sudah terendam selama 3 malam di air laut.

Upacara pemakaman Dedi dilakukan secepat mungkin di pemakaman umum Desa Kawo, pada pukul 12.00 Wita.

Dia dimakamkan di pemakaman yang sama dengan kekasihnya, Eka, meski selisih waktu sehari.

Kerabat, teman kuliah dan teman SMA ikut menghadiri pemakaman Dedi.

Baca: Drama Kencan Buta lewat Situs Online, Setelah Berurai Airmata Kini Malah Senyum Bahagia

Bagi para pemuda Desa Kawo, sosok Dedy dikenal aktif dalam setiap kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan oleh forum pemuda atau Karang Taruna Desa Kawo.

“Saya sebagai salah satu sahabat Dedy merasa kehilangan Dedy, sosok pemuda yang selalu paling antusias jika ada kegiatan-kegiatan kepemudaan di desa kami,” kata Gede Mulawarman (22), tetangga Dedy.

Selain itu, lanjut dia, Dedy juga dinilai sebagai pemuda yang romantis.

Hal itu terlihat dari video-video yang kerap diunggahnya di media sosial, mulai dari video yang berisi fotonya dan kekasihnya, curhatannya kala gembira ataupun galau, serta videonya bersama Eka pada hari Valentine.

Dedi juga kerap mengabadikan momen-momen kebersamaannya dengan Eka ketika berlibur bersama di Lombok dalam video pendek dan foto yang diunggah di akun Instagram dan Facebook miliknya.

Baca: Gara-gara Main Serong, Organ Vital Pria Ini Pindah ke Lutut

Sehari-hari, pemuda Dusun Bumi Gora, Desa Kawo, ini bekerja sebagai sales shampo.

Hubungannya dengan Eka baru berjalan sekitar dua tahun semenjak dia lulus kuliah dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Karena memiliki ketertarikan yang sama dalam hal berpetualang, hubungan Dedy dan Eka makin kuat.

Keluarga juga sudah berharap hubungan asmara keduanya bisa berlanjut ke pernikahan setelah Eka lulus kuliah.  

Cinta mereka kini terukir abadi di bibir pantai berbatu karang yang berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. (Kompas.com/Samsul Arifin)

Sumber Kompas.com: Kisah Asmara Sepasang Kekasih yang Tewas di Pantai Telawas karena "Selfie"

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved