Sedih Sekaligus Geram! Kisah Di Balik Foto Driver Ojol Bereskan Dagangan Berantakan di Pinggir Jalan
Sedih Sekaligus Geram! Kisah Di Balik Foto Driver Ojol Bereskan Dagangan Berantakan di Pinggir Jalan
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Data tahun 2017, Berdasarkan rentan usia, remaja merupakan korban yang paling banyak.
Khususnya di umur 15-24 tahun banyak mengalami kecelakaan dan tercatat 17 ribu lebih terlibat kasus kecelakaan lalu lintas.
Nah kejadian kecelakaan lalu lintas ini juga menimpa para remaja. Kasihannya, yang menjadi korban adalah para pedagang kecil.
Peristiwa ini diceritakan akun Facebook @Fauzan Mukrim.
Baca: Inilah Awal Cinta Menteri Idrus Marham & Ridho Ekasari, Dapat Istri Beda 19 Tahun, Nikah Usia 47
"Dua Jenis Kuliner Jalanan
Baiklah. karena sudah agak woles, saya mau menulis tentang perjalanan ke kantor tadi siang.
Dua kali saya lihat makanan yang berada di tempat tidak seharusnya.
Yang pertama bakso. Satu gerobak kebanting gara-gara ditabrak. Segala mie, sambel, tauge, dll, bercampur tidak beraturan. Kuah tumpah dengan kompor yang masih menyala.
Saat saya tiba di situ, si abang bakso sedang ditolongin oleh mas-mas ojek online.
Yang kedua, nasi bungkus dengan lauk krecek. Lokasinya kira-kira 16 kilometer dari lokasi gerobak bakso ditabrak itu. Sepertinya milik seorang kuli bangunan atau pekerja proyek yang sedang berencana makan siang. Motornya ditabrak (atau tabrakan). Nasi bungkusnya berceceran di aspal.
Ketika saya sampai di situ, si mas sedang didudukkan di trotoar, mengerang memegangi perutnya. Mungkin kena stang motor. Sementara seterunya, dua orang berboncengan juga duduk di trotoar.
Dua jenis kuliner yang berbeda. Sama-sama berceceran di aspal.
Dan satu lagi kesamaannya. Semuanya ditabrak oleh anak sekolah.
Yang tabrakan dengan abang mirip pekerja proyek itu adalah sepasang remaja berseragam SMA, mengendarai motor tanpa helm. Dan sepertinya juga tanpa SIM kalau lihat mukanya yang masih sangat belia.
Sementara yang menabrak abang tukang bakso, adalah dua bocah perempuan berseragam SMP. Sudah pasti tidak punya SIM dan belum punya hak untuk berkendara di jalan raya.
Saya tidak tahu apa yang dipikirkan orangtua yang membiarkan anaknya seperti itu.