Sedih Sekaligus Geram! Kisah Di Balik Foto Driver Ojol Bereskan Dagangan Berantakan di Pinggir Jalan

Sedih Sekaligus Geram! Kisah Di Balik Foto Driver Ojol Bereskan Dagangan Berantakan di Pinggir Jalan

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Facebook Fauzan Mukrim
gerobak ditabrak motor 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Pengendara kendaraan bermotor harus mematuhi peraturan lalu lintas. 

Kalimat itu selalu didengungkan aparat kepolisian. Wajar saja ini dilakukan untuk meminimalisasi jumlah kasus kecelakaan lalu lintas. 

Baca: Digituinnya 4 Tahun Lalu, Ternyata Ini yang Masih Membekas dari Korban Pelecehan di Lamteng

Mengingat angka kecelakaan lalu lintas d Indonesia masih cukup tinggi. 

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengemukakan bahwa tingkat kecelakaan lalu-lintas di Indonesia termasuk yang tinggi di antara negara-negara ASEAN.

Kecelakaan lalu lintas kembali memakan korban. Kali ini terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Rabu, 18 Oktober 2017
Kecelakaan lalu lintas kembali memakan korban. Kali ini terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Rabu, 18 Oktober 2017 (Tribunlampung.co.id/Muhammad Heriza)

"Masalah lalu-lintas yang paling tinggi adalah kecelakaan di jalan. Korbannya lebih banyak daripada jumlah korban kasus terorisme," kata Tito saat membuka Forum Polantas ASEAN 2017 di Jakarta, November 2017.

Pada forum bertajuk Kerja Sama Global untuk Menciptakan Keselamatan Berlalu Lintas di Negara-negara ASEAN itu Tito mengemukakan, enam negara yang angka kecelakaan lalu-lintasnya sama-sama tinggi ialah Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Laos.

"Angka kecelakaan lalu-lintas di Malaysia dan Thailand mencapai lima kali angka kecelakaan di Singapura," ungkapnya.

Sementara Brunei Darussalam dan Singapura tercatat memiliki tingkat kecelakaan lalu-lintas terendah dalam lingkup ASEAN.

"Hanya Brunei dan Singapura yang memiliki jalur lalu-lintas paling baik dan angka kecelakaannya terendah di Asean. Selamat kepada Brunei dan Singapura," ujarnya.

Dia menambahkan, tingkat kecelakaan lalu-lintas di Singapura tercatat hampir mendekati negara-negara dengan sistem lalu-lintas terbaik di dunia yakni Belanda dan Inggris.

Baca: Merasa Putus Asa, Suami Menulis Surat dan Merestui Sang Istri Menikah Lagi, Ini Alasannya

Kepala Korps Lalu-lintas Polri, Inspektur Jenderal Royke Lumowa, memaparkan, jumlah korban kecelakaan lalu-lintas di Indonesia mencapai 28.000-30.000 jiwa per tahun.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa (Kompas.Com/AMBARANIE NADIA)

"Kecelakaan lalu-lintas di Indonesia termasuk tinggi. (Menduduki) rangking 2 sampai 3 dalam lingkup ASEAN. Angka kecelakaan ini jauh lebih tinggi dibanding jumlah korban kasus terorisme, bencana tsunami, bencana banjir," papar Royke Lumowa.

Dari data tersebut, ternyata remaja paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas. 

Data tahun 2017, Berdasarkan rentan usia, remaja merupakan korban yang paling banyak.

Khususnya di umur 15-24 tahun banyak mengalami kecelakaan dan tercatat 17 ribu lebih terlibat kasus kecelakaan lalu lintas.

Nah kejadian kecelakaan lalu lintas ini juga menimpa para remaja. Kasihannya, yang menjadi korban adalah para pedagang kecil. 

Peristiwa ini diceritakan akun Facebook @Fauzan Mukrim.

Baca: Inilah Awal Cinta Menteri Idrus Marham & Ridho Ekasari, Dapat Istri Beda 19 Tahun, Nikah Usia 47

"Dua Jenis Kuliner Jalanan

Baiklah. karena sudah agak woles, saya mau menulis tentang perjalanan ke kantor tadi siang.

Dua kali saya lihat makanan yang berada di tempat tidak seharusnya.

Yang pertama bakso. Satu gerobak kebanting gara-gara ditabrak. Segala mie, sambel, tauge, dll, bercampur tidak beraturan. Kuah tumpah dengan kompor yang masih menyala.
Saat saya tiba di situ, si abang bakso sedang ditolongin oleh mas-mas ojek online.

Yang kedua, nasi bungkus dengan lauk krecek. Lokasinya kira-kira 16 kilometer dari lokasi gerobak bakso ditabrak itu. Sepertinya milik seorang kuli bangunan atau pekerja proyek yang sedang berencana makan siang. Motornya ditabrak (atau tabrakan). Nasi bungkusnya berceceran di aspal.

Ketika saya sampai di situ, si mas sedang didudukkan di trotoar, mengerang memegangi perutnya. Mungkin kena stang motor. Sementara seterunya, dua orang berboncengan juga duduk di trotoar.

Dua jenis kuliner yang berbeda. Sama-sama berceceran di aspal. 
Dan satu lagi kesamaannya. Semuanya ditabrak oleh anak sekolah.

Yang tabrakan dengan abang mirip pekerja proyek itu adalah sepasang remaja berseragam SMA, mengendarai motor tanpa helm. Dan sepertinya juga tanpa SIM kalau lihat mukanya yang masih sangat belia.

Sementara yang menabrak abang tukang bakso, adalah dua bocah perempuan berseragam SMP. Sudah pasti tidak punya SIM dan belum punya hak untuk berkendara di jalan raya.

Saya tidak tahu apa yang dipikirkan orangtua yang membiarkan anaknya seperti itu.

Plis atuhlah, Om, Tante. Anak kecil jangan dulu dikasih motor. Tunggulah sampai mereka cukup matang fisik dan emosinya. Sayang anak itu nggak begitu caranya. Itu justru akan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain...."

Ini tentu saja mengundang rasa kesal netizen. 

Maya Hayati Rasyid "Orgtuanya sih nggak pikir panjang ngasih anaknya motor...mending kasih sepeda kalau emang anaknya butuh banget kendaraan. biar anak sekolah juga gak bisa main jauh2. Dikasih motor kelayapan nanti..."

Minnatur Rochimah "Paling sebel lagi ada bocah boncengan bertiga pada ga pake helm bawa motornya ngebut sambil noleh-noleh ke belakang. Ngliat kayak gitu pingin rasanya sengaja saya tabrakin biar tau kala jalan tuh liat depan bukan ke belakang"

Baca: Cara Perpanjang SIM B1 dan SIM B Umum

Susan Sriyani "Saya pernah ditabrak anak abg,sampai skrg kaki saya masoh suka ngilu..padahal udah 8 thn berlalu"

Namira Safir "Wong tuwo ne GO*L**... Musibah kapan saja memang bisa terjadi atas kehendak Alloh, tp manusia bisa menghindari jika ia memang ada niat. Saya pernah liat bbrpa kali anak SD mbonceng bapak e d jln yg rame. Dgn wajah bangga bapak e , memamerkan anak e sing SD sdh bisa numpak motor. Kira2 kalo anak e celaka , masih kah ada bangga d wajah bapak tersebut ????"

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved