Ini Kondisi Terkini Oknum Brimob yang Tembak Pengawal Prabowo

Kondisi oknum anggota polisi yang menembak pengawal Prabowo masih belum bisa diajak bicara.

Editor: Safruddin
Tribun Manado
Fernando Wowor 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Briptu AR, anggota Brimob yang menembak pengawal Prabowo Subianto, Fernando Wowor masih mengalami luka serius.

Dirinya terkulai lemas di ruang perawatan ICU RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Luka-luka sangat terlihat di bagian wajah dan tangan kiri pria berusia 26 tahun itu.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Perawatan RS Polri Jakarta, Kombes Pol dr. Yayok Witarto menjelaskan AR belum dapat berkomunikasi secara baik. Hal itu, dikarenakan bibir dan hidungnya mengalami luka cukup parah.

"Masih sulit berkomunikasi. Masih terbata jika diajak bicara," ungkapnya di RS Polri Jakarta.

Namun begitu, kondisi tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan dengan saat AR tiba di RS Polri pada Sabtu (20/1) dini hari.

Pasalnya, semenjak dirinya masuk, serangkaian pemeriksaan sudah dilakukan termasuk rontgen, CT Scan dan pemeriksaan laboratorium.

 
Pihak rumah sakit, jelas dia, juga telah menyiapkan tim dokter untuk menangani terduga pelaku penembakan mahasiswa bernama Fernando Josua Wowor tersebut. Adapun tim dokter terdiri dari dokter spesialis bedah syaraf, spesialis THT, spesialis mata dan spesialis bedah plastik.

"Untuk lebih lengkapnya, AR masih akan diobservasi dulu," kata Yayok.

Dia menjelaskan, yang bersangkutan masih harus dirawat intensif di ruangan ICU dan akan mengusahakan agar penyembuhan berjalan secara cepat.

Tribun yang berada di depan ruang ICU tidak melihat ada pihak keluarga ataupun rekan sesama polisi yang datang untuk menjenguk AR. Begitu juga sang calon istri yang dikabarkan ikut menjadi sasaran amukan teman Fernando.

Yayok mengatakan hingga Senin sore, belum terlihat ada satupun pihak keluarlga yang datang untuk menjenguk. Tetapi, AR sempat didampingi satu orang anggota polisi yang ada di ruangan ICU.

"Kalau keluarga, belum ya. Dari Polda juga belum ada kelihatannya. Tapi, tadi ada satu orang polisi yang menemani di ruangan," jelasnya.

Pertanyakan Senjata Api

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mempertanyakan pistol yang dibawa oleh Briptu AR untuk menembak ke dada Fernando. 
Menurutnya, senjata itu bukanlah senjata organik milik kesatuan Brimob Polri. Terlebih, jelas dia, anggota Brimob Kelapa Dua itu membawa senjata pada malam hari saat tidak bertugas.

"Senjata api yang digunakan untuk menembak, sepertinya bukan senjata organik Korps Brimob. Ini harus diusut darimana dia dapat senjata itu?" tukas Neta.

Jelas, menurutnya, hal itu juga memperlihatkan sikap 'semau gue' anggota Brimob kepolisian. Sekaligus menunjukkan betapa lemahnya pengawasan terhadap anggota Korps Brimob oleh atasan dan institusinya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved