Media Asing Kritik Pemerintahan Jokowi Doyan Pencitraan untuk Tutupi Kegagalan, Ini Fakta Sebaliknya
Media Asing Kritik Pemerintahan Jokowi Doyan Pencitraan, Fakta di Lapangan Ternyata Sebaliknya.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Presiden Joko Widodo menjajal langsung ruas tol Trans Jawa itu pada Kamis, 20 Desember 2018, sekaligus meresmikan empat ruas tol Trans Jawa di Jawa Timur.
Sebanyak empat ruas tol yang diresmikan yakni Wilangan-Kertosono, Bandar-Kertosono, relokasi Porong-Gempol, dan ruas Pasuruan-Grati.
Jokowi berharap jalan tol yang diresmikan ini bisa memudahkan masyarakat. Dia juga mengatakan dampak pembangunan tol ini juga pada arus barang dan jasa yang lebih mudah dan murah. Selain itu, masyarakat memiliki alternatif pilihan rute.
Jokowi juga berharap ruas tol tersebut bisa terintegrasi dengan dengan wilayah pariwisata dan industri, serta kawasan ekonomi khusus (KEK). Jokowi mencontohkan Kabupaten Ngawi yang sudah banyak dilirik investor karena harga tanah dan biaya tenaga kerja lebih kompetitif.

Kedua, proyek pembangunan pembangkit listrik di Batang yang dibackup oleh investasi dari Jepang senilai 4 milyar USD yang juga terkendala masalah pembebasan lahan.
FAKTANYA:
Bagaimana dengan proyek pembangunan pembangkit listrik di Batang yang menurut koran tersebut eksekusinya belum bisa mengalami progres signifikan pasca ground-breaking dilakukan?
Fakta yang diperoleh Tribun, Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 megawatt yang digarap PT Bhimasena Power Indonesia tersebut telah mencapai 57,2% pada awal November 2018.
PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) optimistis proyek yang nilai investasinya mencapai 4,2 miliar dolar AS tersebut akan selesai tepat waktu.
“Progres pembangunan PLTU Jawa Tengah ini terus meningkat dan kini sudah mencapai 57,2 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang siginifikan terhadap perkembangan proyek," kata Takashi Irie, Presiden Direktur Bhimasena Power Indonesia, Rabu (31/10/2018).
Wasistho Adjinugroho, Direktur External Relations Bhimasena Power Indonesia menambahkan, PLTU Batang merupakan ikon pertama proyek kerja sama pemerintah dan swasta pada sektor penyediaan listrik di Indonesia.
“PLTU Batang ini merupakan PLTU di Indonesia yang menggunakan teknologi tinggi dan ramah lingkungan, yakni Ultra Supercritical," jelas Wasistho dan menambahkan, PLTU tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2022.
Ketiga, yang menjadi kritikan ATimes adalah masalah Freeport.
ATimes mengakui bahwa langkah yang berhasil dicapai pemerintah Indonesia mengenai divestasi saham Freeport sebesar 51% adalah sebuah pertunjukan yang sangat baik di mata publik.
Tetapi ATimes juga menyorot kegagalan media lokal mempertanyakan nilai dari divestasi tersebut dan bagaimana struktur manajemen yang baru akan diberlakukan.