Ternyata Begini Penampilan Rocker Atiek CB Tanpa Kacamata Hitam di Wajahnya
Ternyata Begini Penampilan Rocker Atiek CB Tanpa Kacamata Hitam di Wajahnya
Tahun 1984 Atiek CB merilis album terakhirnya bersama A. Riyanto berjudul Ilusi Pagi, dan lagu berjudul sama dengan albumnya Ilusi Pagi cukup mendapatkan sambutan dari radio - radio. Nama Atiek CB pun mulai diperhitungkan.
Atiek CB di panggung, masih dikangeni banyak orang.
Belum lama merilis album Ilusi Pagi, di tahun yang sama 1984 Atiek CB mendapatkan kontrak dengan perusahaan rekaman bergengsi waktu itu, Purnama Record.
Sebuah label rekaman yang dihuni oleh artis - artis besar di industri musik Indonesia.
Di label barunya ini Atiek seolah dimanjakan, dia dipercaya sepenuhnya mengubah genre musiknya sesuai dengan keinginannya, Dan Atiek pun dipertemukan dengan musisi - musisi muda yang sudah memiliki reputasi bagus sebelumnya.
Erwin Gutawa dipercaya sebagai Music Director album yang diberi judul Transisi ini.
Diberi judul Transisi karena album inilah Atiek CB memasuki era baru bermusiknya.
" Saya seneng banget karena saya boleh bernyanyi semau saya, bisa berimprovisasi banyak, hal yang tidak mungin saya lakukan untuk musik di album - album yang dulu" kata Atiek CB.
Lagu Risau karya Cecep AS dipilih sebagai lagu jagoan untuk radio.
Lirik puitis, aransemen musik yang dark dan cara menyanyi Atiek yg ekspresif menjadikan lagu ini cepat populer.
Radio - radio swasta di Indonesia menempatkan Risau di tangga lagu no 1 selama bermingu - minggu di awal tahun 1985.
Atiek CB pun mulai dikenal sebagai penyanyi dengan kacamata hitam karena ketika pemotretan cover album tiba - tiba almarhum Farid Hardja yang ada di lokasi meminjamkan kaca mata hitam miliknya dan semua orang di sekitar sepakat Atiek CB cocok dengan gaya itu.
Baca: VIDEO - Awas, Lihat Pemandangan dari Atas Menara Suar Pulau Mahitam Bikin Lupa Daratan
Sukses album Transisi menempatkan Atiek CB di jajaran solois wanita yang disegani.
Namanya mulai disejajarkan dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia pada masa itu.
Tahun 1985 Atiek CB kembali merilis album berikutnya yang berjudul Di Sudut Kemegahan Hidupnya.
Di album ini Atiek CB didukung oleh musisi senior Bartje Van Houten.
Sayangmnya album ini kurang mendapat sambutan jika dibandingkan dengan Transisi.
Meskipun lagu Di Dalam Khayalku sempat jadi radio hit.
Tercatat sebelum album ini Purnama Record sempat merilis Antara Anyer Dan Jakarta tanpa disertai promosi yang memadai.
Menurut Atiek CB, lagu Antara Anyer Dan Jakarta direkam selama proses pembuatan album Transisi tetapi tidak cukup dimasukkan album, jadi direlease terpisah dengan tambahan lagu - lagu lama.
Lagu ciptaan Oddie Agam ini baru menjadi Hit besar ketika Sheila Majid dari Malaysia merekam ulang dengan versi yang beda dan dipromosikan secara besar - besaran sebagai perkenalan Sheila di Indonesia.
Namun hal ini tak berpengaruh sedikitpun bagi Atiek CB karena tahun yang sama Atiek merilis album Akh yang melejitkan hit Akh, Permohonan, Di Bibirku Ada Cinta dan Apa Lagi.
lagu Akh yang sekaligus dijadikan judul album adalah sebuah lagu poprock garapan Cecep AS yang sebelumya menciptakan hit Risau, penata musik di album ini adalah Youngky Soewarno.
Di sela - sela kesibukan menggarap album - album solonya, antara tahun 1985 - 1986 Atiek CB juga sibuk terlibat di proyek - proyek lain seperti Suara Persaudaraan, sebuah proyek garapan James F Sundah yang terinspirasi sukses USA For Africa.
Melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan Nicky Astria dan Ikang Fawzi menyanyikan lagu Ku Ajak Kau Kembali. (Tribunstyle.com)
Artikel ini telah dipublikasikan di Tribunstyle.com dengan judul "Ingat Atiek CB, Rocker Tenar 1990-an? Begini Wajah Terkini Saat Tak Pakai Kacamata Hitam, Pangling!"