Gawat! Kiai NU Ini Diancam Dibantai Gara-gara Bicara Tentang Khilafah, Netizen Malah Ketawa

Gawat! Kiai NU Ini Diancam Dibantai Gara-gara Bicara Tentang Khilafah, Netizen Malah Ketawa

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Nadirsyah Hosen 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tahukah anda dengan Prof Nadirsyah Hosen? Namanya sudah terkenal di media sosial maupun dunia nyata.

Dikutip dari Wikipedia, Dr. H. Nadirsyah Hosen, LLM, MA (Hons), PhD adalah orang Indonesia yang menjadi dosen tetap di fakultas hukum di universitas di Australia. 

Baca: Nih Video Saat Presiden Jokowi Jadi Imam Salat di Masjid Kompleks Istana Kepresidenan Afghanistan

Sejak pertengahan tahun 2015 dia mengajar di Monash University Faculty of Law.

Sebelumnya selama 8 tahun ia mengajar pada Fakultas Hukum, Universitas Wollongong (2007-2015) hingga meraih posisi sebagai Associate Professor.

nadirsyah hosen
nadirsyah hosen (Nu.or.id)

Tahun 2005 ia bekerja sebagai post-doctoral research fellow di TC. Beirne School of Law, Universitas Queensland.

Dr Hosen lulus sarjana S1 dari Fakultas Syari'ah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan meraih gelar Graduate Diploma in Islamic Studies serta Master of Arts with Honours dari Universitas New England.

Kemudian ia meraih gelar Master of Laws dari Universitas Northern Territory.

Peraih dua gelar doktor (PhD in Law dari Universitas Wollongong dan PhD in Islamic law dari National University of Singapore) ini telah melahirkan lebih dari 20 artikel di jurnal internasional.

Seperti Nordic Journal of International Law (Lund University), Asia Pacific Law Review (City University of Hong Kong), Australian Journal of Asian Law (University of Melbourne), European Journal of Law Reform (Indiana University), Asia Pacific Journals on Human Rights and the Law (Murdoch University), Journal of Islamic Studies (University of Oxford), and Journal of Southeast Asian Studies (Universitas Cambridge).

Disamping itu, Nadirsyah Hosen adalah seorang kiai dari organisasi Islam terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU).

Baca: Nikita Willy Diputus Kontrak Sebuah Klinik Kecantikan dan Harus Kembalikan Tas Seharga Rp 140 Juta

Sejak tahun 2005, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru.

Gus Nadir, begitu ia biasa disapa, adalah pengarang buku "Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era", (Republic of Letters Publishing, Dordrecht, The Netherlands, 2010); "Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia" (Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2007); dan menulis buku bersama Ann Black and Hossein Esmaeili yang bejudul" Modern Perspectives on Islamic Law" (Edward Elgar, UK, 2013 dan 2015).

Dia juga mengedit (bersama Joseph Liow) 4 jilid buku tebal "Islam in Southeast Asia", 4 volumes, (Routledge, London, 2010); dan mengedit bersama Richard Mohr buku "Law and Religion in Public Life: The Contemporary Debate" (Routledge, London, 2011 dan 2013).

Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Nadirsyah telah menulis buku "Mari Bicara Iman" (Penerbit Zaman, 2011), dan menulis bersama Nurussyariah Hammado buku berjudul "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran" (Penerbit Noura Books, 2013).

Nadirsyah Hosen (tengah) saat acara di kantor MUI
Nadirsyah Hosen (tengah) saat acara di kantor MUI ()

Pada tahun 2015, Nadirsyah Hosen meluncurkan buku "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" (Penerbit Noura Books, 2015).

Beberapa tulisan dan kolomnya tersebar di media massa Indonesia seperti Gatra, Media Indonesia, The Jakarta Post dan Jawa Pos.

Kumpulan artikel keislamannya bisa dibaca di beberapa situs.

Baca: Polisi Hukum 12 Waria yang Kena Razia, Begini Sekarang Perubahan Penampilan Para Waria Tersebut

Dari beberapa tulisannya, Nadirsyah Hosen dicap sebagian kalangan sebagai orang liberal. Ini dikarenakan tafsir nya terhadap beberapa hal berbeda dengan tafsir kelompok lain. 

Karena dicap liberal dan sesat, banyak yang tidak senang dengan Nadirsyah Hosen. Bahkan ada yang mengancam membunuhnya. 

Seperti baru-baru ini dialami Nadirsyah Hosen. Seorang netizen mengancam membunuh Nadirsyah Hosen lewat akun Facebook. 

Nadirsyah Hosen membagikan ancaman ini di akun Twitternya. 

Netizen ini ditengarai tidak suka dengan pemikiran Nadirsyah Hosen mengenai khilafah. Nadirsyah Hosen getol menulis tentang khilafah dari perspektif sejarah Islam. 

Dari beberapa tulisannya tentang khilafah, Nadirsyah Hosen banyak mengkritik sistem pemerintahan khilafah yang dinilai banyak kegagalannya karena lebih banyak pertumpahan darah di dalamnya. 

Dari tangkapan layar yang dibagikan Nadirsyah Hosen, netizen dengan nama akun Ben M Tristan itu mengancam membantai Nadirsyah Hosen.

Ini dikarenakan, menurut Ben M Tristan, Nadirsyah Hosen adalah orang jahil yang mengajak pada kesesatan. 

"Di facebook ada yg mengancam mau membantai saya gara2 saya bahas soal khilafah. Masalahnya cuma satu: dia salah menulis nama saya. Saya khawatir orang lain yg kena. Mbok ya, jangan salah sasaran. Pastikan dulu. Nama saya Nadirsyah Hosen  *kalem*" cuitnya. 

Ancaman itu malah ditanggapi santai oleh Nadisryah Hosen. Gara-garanya si pengancam salah menyebutkan nama Nadirsyah Hosen menjadi Nurdinsyah Hosen. 

Tak pelak ini membuat para netizen ngakak. 

Baca: Beredar Video Presiden Soekarno Kunjungi Afganistan, Netizen Malah Ingin Menangis Saat Melihatnya

@sittaaptri "Udah marah-marah sampe memaki, eh salah nama pula"

@Gyoucancallme "Ngeriiiiiiii..pasti tuh orang belum minum kopi deh"

@deabamba "Jangan kan nulis nama, nulis kata 'orang' aja ada yg masih pake angka 0 bukan guruf O"

@darwinnasution6 "Yang dia maksud si Nurdinsyah bukan Prof Nadirsyah."

@finskk "astaghfirullah. sebegitu benci nya dan sebegitu ga mau menghargai nya sama pendapat orang lain. dari bahasa nya saja sudah menggambarkan kapasitas orang nya kok, prof. semoga selalu di berikan kesehatan, Prof Nadirsyah Hosen"

@PetaniBandwidth "kasian sama yg nama Nurdin ya prof"

@nikeninin "baca namanya saja salah, bagaimana mau baca tulisannya"

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved