Diduga Terkait Jaringan Teroris Filipina, Tiga Penjual Sepatu di Temanggung Ditangkap Densus
Iqbal mengatakan, ketiga terduga teroris tersebut antara lain bernama Waluyo alias Ageng, Lukman alias Toro, dan Zaenal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 Mabes Polri menangkap tiga orang terduga teroris di Temanggung, Jawa Tengah, yang diduga jaringan Filipina Selatan, Kamis (1/2/2018).
Baca: Dua Hari Lagi, Pemuda Panca Marga Provinsi Lampung Gelar HUT Ke-37 dan Rakerda
Ketiganya ditangkap di sebuah toko grosir sepatu di Jalan Secang KM 03, Dusun Bengkal, Temanggung, Jawa Tengah sekitar pukul 09.00 WIB.
"Benar, telah dilakukan penindakan dan upaya hukum terhadap orang yang diduga pelaku tindak pidana terorisme oleh tim dari Densus 88 Anti Teror," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal.
Baca: Keluar dari Toilet SPBU, Pencuri Ponsel Driver Go-Jek Langsung Kena Bogem Mentah
Iqbal mengatakan, ketiga terduga teroris tersebut antara lain bernama Waluyo alias Ageng, Lukman alias Toro, dan Zaenal.
"Berdasarkan informasi yang dihimpun sementara, Waluyo dan Lukman diketahui berasal dari Tegal, Jawa Tengah, sedangkan Zaenal berasal dari Temanggung," ujarnya.
Ketiganya, kata Iqbal diketahui warga sebagai penjual sepatu di toko grosir di pinggir jalan Secang, jalan yang menghubungkan Temanggung dan Magelang.
Baca: Satu Pekan Diintai, Dua Jam Digeledah, Sabu Rp 2 Miliar Ternyata Dibungkus Pakai Ini
Densus 88, kata Iqbal, menyita sejumlah barang bukti yang dibawa tersangka.
Barang bukti itu antara lain enam buah alat penyimpan data (flashdisk), sebuah dompet, dua buah kartu ATM serta uang senilai Rp 28,289 juta.
Baca: Merasa Dijebak Anggota DPRD, Kadisdag Mengadu ke Wali Kota, Ketua Komisi: Harusnya Gentle
Polisi juga menyita satu buah buku panduan salat, satu buah buku Penjelasan Pembatal Keislaman, buku zikir, dan dua buah majalah Arroyan, yang ditemukan bersama tersangka terduga teroris.
"Saat ini barang bukti diamankan di Markas Polres Temanggung, sedangkan para pelaku masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88," katanya.(*)