Tatapan Kematian Omayra Shancez, Gadis 13 Tahun Bertahan Hidup 3 Hari Usai Letusan Gunung Berapi
Pada tanggal 13 November 1985, Gunung Nevado del Ruiz, di Kolumbia meletus.
Sementara tim mencari cara menyelematkannya, mereka memasang ban di tubuh Omayra supaya dia tak tenggelam.
Mereka mencoba kembali menyelam untuk melihat bagaimana tembok yang hancur itu menjepit kedua betis Omayra.
Petugas menyaksikan bahwa Omayra ternyata terjepit di tembok dimana jasad bibinya berada di bawah kakinya.
Meskipun keadaannya sangat sulit, Omayra tetap optimis bisa selamat.
Ia bahkan bersenandung kepada German Santa Maria Barragan, seorang wartawan yang bertugas sebagai relawan.
Ia meminta makanan manis dan minuman soda.
Pada saat itu, Omayra juga mengaku takut, ia berdoa dan juga menangis.
Baca: Berawal dari Cinta Lokasi, 4 Seleb Bollywood Ini Menikahi Lawan Mainnya
Pada malam ketiga, Omayra mulai berhalusinasi.
Ia mengatakan tak ingin terlambat berangkat ke sekolah, dan menyebut tentang ujian matematika.
Beberapa saat sebelum ajal menjemput, bola mata Omayra berubah berwarna merah, wajahnya mengerut sementara tangannya semakin pucat.
Seolah tahu apa yang akan terjadi, Omayra meminta tim penyelamat untuk meninggalkannya, supaya mereka bisa beristirahat.
Beberapa jam kemudian, tim penyelamat kembali ke tempat Omayra sambil membawa pompa, namun tetap tak bisa mengangkat tubuhnya tanpa memotong kedua betisnya.
Jika itu dilakukan, maka Omayra akan merasakan sakit yang luar biasa lantaran tidak adanya peralatan medis untuk amputasi.

Baca: Ini Kronologi Guru Tewas Dianiaya Siswa Versi Polisi: Pelaku Sempat Minta Maaf