Demam Dilan Masih Berlangsung, Ayah Pidi Baiq Ungkap Siapa Sosok Dilan - Milea Sebenarnya!
Demam film Dilan 1990 masih mewabah di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari berbagai meme, cuplikan quote, hingga perbincangan hangat anak muda.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Sosok Dilan adalah seorang 'anak motor' yang mempunyai cara berbeda dalam mendekati perempuan yang disukainya, Milea.
Dilansir dari hai.grid.id, Pidi Baiq mengungkapkan bila Dilan dan Milea adalah tokoh nyata.
Sosok Dilan merupakan asli orang Bandung dan Milea Adnan Hussain saat ini bekerja di Jakarta.
“Iya, beneran ada. Gini, saya tuh kalo ngarang suka bingung ngomong apa. Jadi kalo ada kejadian (asli)-nya, itu sedikit mempermudah. Makanya ya, karena ini cerita nyata, konfliknya juga tidak terlalu dramatis, sinetron, tidak terlalu film, kan konfliknya juga cuma apa, sih, alurnya juga biasa aja, gitu, ya kan gitu?” paparnya.
Baca: Pelajar SMA Dipalak dan Dianiaya Preman, Orang Sekitar Hanya Lewat dan Menonton. Miris Banget!
Selain menulis berdasarkan kisah nyata, Pidi Baiq juga mencari informasi dari narasumber lain.
Hal tersebut dikarenakan setting cerita sudah cukup lama, yakni tahun 1990.
Pidi Baiq harus banyak mencari data.
Termasuk jejak nama minimarket yang dulu eksis di Buah Batu, tempat Milea melihat Dilan dan geng motornya.
Meski foto Milea yang asli sudah beredar, namun sosok Dilan yang asli masih menjadi teka-teki.
Belum diketahui pasti siapa Dilan sebenarnya.
Para penggemar Dilan, mereka curiga sosok Dilan adalah si Ayah sendiri.
Hanya saja, penulis belum memberi informasi lebih lanjut mengenai siapa Dilan sesungguhnya.
Baca: Jakarta Terendam Banjir, Netizen Bandingkan Cara Ahok dan Anies Tangani Banjir, Siapa Paling Hebat?
Melalui novelnya yang berjudul Dilan, Ayah seakan mampu menggiring generasi sekarang untuk tetap rajin membaca buku.
Meski demikian, Ayah mengaku tidak pernah berpikir untuk membawa pembacanya untuk kembali ke arah 90-an yang belum marak gadget.
"Saya nggak mengikuti apa yang menjadi selera pasar, saya nggak berkarya berdasarkan kepentingan di luar diri saya," ujar Ayah yang merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.
Ayah mengatakan tidak pernah berusaha menarik remaja sekarang yang bergantung kepada media sosial untuk kembali ke masa lalu. (*)