Moeldoko Dapat Komentar Menohok dari Ketua BEM UI Saat Beberkan Prestasi Jokowi

Moeldoko Dapat Komentar Menohok dari Ketua BEM UI Saat Beberkan Prestasi Jokowi

Editor: taryono
Kolase Tribun Jabar/YouTube

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko begitu 'berapi-api' ketika menyampaikan sederet prestasi Presiden Joko Widodo dalam acara Mata Najwa, Rabu (7/2/2018).

Sambil memegang secarik kertas putih, Moeldoko berdiri di depan para penonton dan narasumber acara yang dipandu Najwa Shihab itu.

"Kayaknya harus berdiri saja, biar jelas muka gue," ujar Moeldokodisambut tepuk tangan penonton.

Baca: Tega Banget! Dibantu Sang Adik, Suami Curi Ginjal Istrinya Demi Mas Kawin

Secara lantang ia menjelaskan bahwa selama kepemimpinan Jokowi sebagai presiden, sudah banyak hal yang dicapai.

"Presiden, selama 3 tahun bisa membangun kilometer. Kuota haji, hanya dalam tempo beberapa tahun, Pak Jokowi bisa menaikan dari 168.800 menjadi 221.520," ujar mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko di Mata Najwa (YouTube)
Moeldoko di Mata Najwa (YouTube) ()

Moeldoko juga menjelaskan capaian Jokowi terkait dana desa, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan.

Prestasi Jokowi soal reformasi agraria yang terlaksana dalam waktu cepat juga tak luput dari penjelasan Moeldoko.

"Kurang apa lagi?" ujarnya.

Baca: Tertarik Beli? Dua Restoran Ini Sediakan Menu Mewah Berhias Berlian untuk Valentine

Moeldoko sengaja menjelaskan capaian Jokowi dalam rangka memberikan informasi yang penuh kepada masyarakat.

"Ada satu yang kurang dalam pemerintahan kita ini adalah memberikan informasi yang penuh kepada masyarakat Indonesia, kalau nanti saya berikan informasi yang penuh, mungkin semuanya akan salut kepada Pak Presiden," ujarnya.

Penjelasan Moeldoko lantas mendapat tanggapan menohok dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa.

Menurut Zaadit, capaian Jokowi selama menjabat, khususnya soal pembangunan jalan tol dirasa tidak tepat sasaran.

"Selama kepemimpinan Pak Presiden, sudah membangun beribu-ribu kilometer jalan tol yang kemudian hanya bisa digunakan untuk orang-orang yang menggunakan mobil. Kemudian fasilitas-fasilitas yang hanya dinikmati segelintir orang," ujar Zaadit Taqwa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved