Advent Bangun Meninggal, Ternyata Dendam yang Mengantarnya Menjadi Atlet Karate Tingkat Dunia
Artis senior bernama Thomas Advent Peranginangin Bangun atau lebih populer dikenal Advent Bangun itu meninggal dunia pada Sabtu 10 Februari 2018.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kabar duka datang dari aktor lawas Advent Bangun.
Artis senior bernama Thomas Advent Peranginangin Bangun atau lebih populer dikenal Advent Bangun itu meninggal dunia pada Sabtu 10 Februari 2018.
Baca: Inilah 4 Kejanggalan Pernikahan Angel Lelga dengan Vicky Prasetyo. Setinggan Kah?
Ia meninggal pada usia 65 tahun.
Pria bernama lengkap Yohanes Thomas Advent Bangun itu tutup usia di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, pukul 02.35 WIB.
Bintang film laga kawakan itu diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes.
"Karena diabetes. Diabetes berdampak kepada komplikasi ginjal dan dia harus cuci darah,” ujar keponakan Advent, Harun Tambun, kepada Kompas.com di rumah duka Jalan Kecapi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu 10 Februari 2018.
Sebelumnya, setelah 17 tahun vakum dari dunia akting, dikabarkan Advent masuk rumah sakit.
Dikutip dari tribunnews.com, Kamis 18 Januari 2018, Advent dirawat di RSUP Fatmawati Jakarta akibat sakit ginjal.
Baca: Tetiba Mulan Jameela Curhat Masalah Ranjang Bersama Ahmad Dhani yang Buatnya Nggak Bisa Tidur
Tidak hanya itu, kondisi Advent pun memprihatinkan.
Tubuh kekar aktor yang kerap menghiasi perfiliman laga Indonesia sekitar tahun 1980-an itu terlihat berganti dengan tubuh kurus dan lemah.
Padahal dulu pemilik nama lengkap Thomas Advent Perangin-angin Bangun itu adalah seorang atlet karateka nasional.
Ya, sebelum dikenal sebagai bintang film, Advent gampang ditemui di Wisma Krida Senayan.
Sebagai atlet katateka nasional, rumahnya memang di sana.
Tapi karena kesibukannya sebagai bintang film membuat ia tak sembarangan bisa dijumpai.
Baca: 13 Tahun Lalu Lakukan Implan Silikon, Tetiba Bentuk Payudara Perempuan Ini Jadi Kotak. Aneh Banget!
Tahun 1970, Advent, atau yang akrab dipanggil Johni, sudah memulai debutnya dalam kejuaraan nasional.
Setahun kemudian ia sudah masuk dalam delapan besar kejurnas kumite (pertarungan bebas) perorangan.
Sesuatu yang membanggakan, bukan?
Padahal, pada awalnya ia menggeluti karate karena dendam.
Hal itu bermula ketika pada tahun 1968, anak kedelapan dari delapan saudara itu menginjakkan kakinya di pelabuhan Tanjung Priok berdua bersama seorang kakak perempuannya.
Asal tahu saja, pada tahun-tahun itu Tanjung Priok sedang rawan-rawannya.
Baca: Bukannya Banjir Pujian, Netizen Perempuan Malah Malu Lihat Pamela Safitri Goyang Dada
Terbukti, 30 orang pelaut langsung saja menggoda kakaknya yang membuat darah Advent mendidih.
Ia marah. Tapi apa yang bisa dilakukannya menghadapi 30 pelaut-pelaut yang beringas? Tentu saja dia babak belur!
Untungnya sang kakak tidak diganggu. Namun dari situlah timbul dendam.
Advent bertekad tidak akan membiarkan orang lain menggoda orang lain di
hadapannya. Ia siap membela siapa pun yang lemah (terutama perempuan) yang mendapat gangguan seperti yang dialami kakaknya.
Tetapi dendam itu cuma bercokol sebentar di dadanya. Sebab tahun 1972 perasaan itu hilang sama sekali.
Baca: Kepada Presiden Gadis Malang Ini Memohon Keinginan untuk Meninggalkan Dunia Dikabulkan
Empat orang muridnya, yang kemudian mengaku merupakan orang-orang yang juga ikut ngeroyoknya di Tanjung Priok dulu, dimaafkannya. Tak ada lagi dendam.
Yang ada adalah keinginan, berprestasi di tingkat dunia dan ia pun berhasil.
Advent masuk lima besar karateka kelas dunia pada World Games di Santa Clara, Amerika Serikat, tahun 1981.
Ia juga pernah juara ketiga di Asia Pasific II tahun 1976 dan juara tiga Asia Pacific V tahun 1983 di Nagoya, Jepang untuk kelas 80 kilogram ke atas.
Dengan prestasi kelas dunia itu, Advent disebut karateka besar yang dimiliki Indonesia.
Dan ia tentu merasa cukup bangga, sebab melalui karate pun ia bisa mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
Baca: Sosok Ini Ingin Pemerintah Hargai Kepulangan Rizieq Shihab sebagai Anak Bangsa
Melalui karate, ia pernah menjelajahi Paris, Roma, Inggris, Amerika, Australia, Jerman Barat, Belanda, dan banyak lagi.
Bahkan dalam banyak kejuaraan besar, kehadirannya saja kadang-kadang sudah membuat lawan-lawan keder.
Hal itu yang menurutnya sebenarnya bisa memberi keuntungan jika ia masih disertakan dalam tim nasional. Sebab dapat membangkitkan rasa percaya diri bagi para karateka junior.
Berita ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Aktor Senior Advent Bangun, Ternyata Pernah Dikeroyok 30 Preman Tanjung Priok dan Jadi Atlet Karate!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/advent-bangun_20180210_135724.jpg)