Balita Selamat dari Kecelakaan Bus Jadi Piatu, Murid Kelas 6 SD Kehilangan Ibu, Nenek, dan Bibi

Bayi Elmira merupakan salah satu dari 16 penumpang yang masih hidup dan diharuskan mendapatkan penanganan khusus rumah sakit.

Editor: nashrullah
istimewa
Bus F 7959 AA yang membawa rombongan wisatawan mengalami kecelakaan tragis di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018) sore. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Sedih, pilu dan haru saat melihat salah satu korban tergulingnya bus Pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).

Baca: Setelah Zumi Zola, KPK Tangkap Bupati Ngada Sehari Sebelum Penetapan Calonkada

Baca: Lihat dari Rekaman CCTV, Korban Curanmor Ini Justru Curigai Tukang Parkir

Baca: Begini Alasan Pemkot Pilih M Thabranie Daud Jadi Nama Jalan di Kotabaru

Terlebih yang menjadi korban adalah anak-anak. Itulah yang dialami Elmira, bocah berusia tiga tahun yang kini sedang mengalami kondisi kritis.

Bayi Elmira merupakan salah satu dari 16 penumpang yang masih hidup dan diharuskan mendapatkan penanganan khusus rumah sakit.

Elmira dan ibunya merupakan penumpang bus F 7959 AA yang membawa rombongan wisatawan dari Tangerang Selatan.

Sebanyak 56 wisatawan ini baru saja meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Ciater, Subang untuk kembali ke Tangerang Selatan via Tol Cikopo-Palimanan yang bisa diakses dari Gerbang Tol Subang Kota.

Setelah keluar dari gerbang Tangkuban Parahu, bus harus melewati turunan panjang sekitar kurang lebih dua kilometer.

Saat melintas turunan panjang dan berkelok, di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor T 4382 MM.

Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan.

Dalam kecelakaan itu, 27 orang meninggal dunia dan yang lain mengalami luka berat maupun luka ringan.

Elmira pun harus menjadi piatu karena sang ibu dikabarkan meninggal dunia akibat musibah tragis tersebut.

"Bayi Elmira trauma kapitis berat terpasang dengan alat bantu nafas, ibunya meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Hary Suprapto, Minggu (11/2/2018).

Nasib serupa juga dialami Bagus.

Murid kelas 6 SD itu kehilangan ibu, bibi dan neneknya karena kecelakaan tersebut.

Sri Martiningsih sang ibu meninggal dunia.

Menurut pengakuan kerabat terdekat, Bagus merupakan anak yang sangat dekat dengan ibunya.

"Aku dikabari jam setengah enam sore," kata Bagus.

Bagus menjelaskan, bahwa saat kejadian kecelakaan berlangsung, dirinya sedang melangsungkan try out di sekolahnya.

"Biasanya dijemput Bunda, tapi kemarin dijemput sama ayah," katanya.

Ketiga jenazah keluarganya dikabarkan akan dibawa ke Taman Pemakaman Legoso untuk dimakamkan.

Meski telah ditinggal oleh ibu, nenek, dan bibinya, Bagus berusaha tetap tegar.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved