Penemuan 26 Bangkai Gajah Masih Misterius
Atas temuan tersebut, Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Suntana mengaku sangat sedih dan prihatin.
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Heriza
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAY KAMBAS - Polres Lampung Timur dibantu Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung bersama Polisi Kehutanan terus menyelidiki kasus kematian gajah betina yang terjadi di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.
Dugaan sementara, kematian gajah liar berjenis kelamin betina itu karena dibunuh pemburu liar.
Pasalnya, di bagian tubuh gajah terdapat sedikitnya lima bekas luka tembakan.
Penemuan bangkai gajah liar di kawasan TNWK bukanlah pertama kali. Berdasarkan data LSM Wildlife Conservation Societies (WCS), selama kurun tujuh tahun terakhir setidaknya terdapat 26 penemuan bangkai gajah.
Baca: Ditembak 5 Kali, Gajah Liar Tewas di Way Kambas
Baca: Gajah Tewas Mengenaskan di Way Kambas, Ini Komentar Kapolda Lampung
Kematian puluhan gajah di TNWK tersebut hingga kini masih menyisakan misteri. Tidak menutup kemungkinan kematian gajah betina terakhir akibat perbuatan sindikat pemburu liar yang masih merajalela.
Dengan bertambahnya kematian gajah ini, otomatis menambah pekerjaan baru (PR) aparat kepolisian untuk mengusut dan mengungkap kasusnya hingga tuntas.
Atas temuan tersebut, Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Suntana mengaku sangat sedih dan prihatin. Dia pun langsung menerjunkan tim untuk membantu proses penyelidikan.
"Pelakunya pasti kami (polisi) cari, termasuk menelusuri ke mana gading gajah itu dijual. Sementara kasusnya masih dalam penyelidikan polisi," ujar Suntana beberapa waktu lalu.
WCS turut angkat bicara menyikapi persoalan ini. Sugio, penggiat WCS, mengatakan, untuk mengungkap kasus ini dibutuhkan keseriusan ekstra aparat kepolisian.
Sebab, kasus pembunuhan hewan satwa terlindungi ini hampir tiap tahun terjadi. Namun, belum pernah terungkap.
"Kasus ini sebetulnya persoalan lama, sehingga polisi harus bekerja ekstra untuk mengungkap dan menangkap pelakunya," tutur Sugio, Kamis, 15 Februari 2018.
Ia menduga, kematian gajah liar di kawasan TNWK diduga dilakukan oleh sindikat pemburu liar.
"Sepanjang pemburu liar belum tertangkap, dikhawatirkan kasus ini akan terulang kembali," ucap dia.
Berdasarkan data WCS, dalam kurun tujuh tahun (2011-2018) tercatat ada 26 kasus penemuan bangkai gajah liar di kawasan TNWK.
Dari data tersebut, kematian gajah belum diketahui secara pasti. Sebab, kasusnya belum ada yang terungkap.
Berikut data 26 ekor kematian gajah di kawasan TNWK:
Tahun 2011: 5 gajah jantan dan 1 betina
Tahun 2012: 1 gajah jantan dan 1 betina
Tahun 2013: 2 gajah betina
Tahun 2014: 1 gajah jantan dan 1 betina
Tahun 2015: 5 gajah betina dan 1 gajah jantan
Tahun 2016: 1 gajah jantan, 1 betina, 1 gajah masih bayi
Tahun 2017: 3 gajah mati tidak diketahui jenis kelaminnya dan 1 gajah betina
Tahun 2018: 1 gajah betina
Sumber: WCS