Komikus Jepang Sindir Pedas Jokowi, Ini Reaksi Tak Terduga Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Komikus Jepang Sindir Pedas Jokowi, Ini Reaksi Tak Terduga Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Pelaksanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung walaupun sudah dicanangkan pembangunannya oleh Presiden Jokowi sejak awal 2016 memang belum menunjukkan perkembangan menggembirakan.
Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, kendala datang dari proses pengadaan lahan.
Selain pembebasan lahan, proyek juga masih terkatung- katung lantaran pinjaman sebesar 4,498 miliar dollar AS dari CDB sampai saat ini belum juga cair.
Padahal komitmen kucuran pinjaman itu sudah ditandatangani di depan Presiden Jokowi waktu bertemu Presiden China Xi Jinping pada Mei 2017.
Sahala Lumban Gaol, Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, gabungan empat BUMN yang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta Bandung, mengatakan, pencairan pinjaman dari China masih menunggu kelengkapan syarat.
Menurutnya sampai saat ini realisasi proyek masih menyelesaikan persyaratan CDB.
"Isunya masih soal itu, bank selalu melihat dari kepentingan mereka, ini bagian dari negoisasi," katanya.
Nilai investasi dari proyek ini kemungkinan akan semakin besar.
Sebab, pemerintah ingin melakukan perubahan proyek dari sebelumnya hanya sampai Kota Bandung, diperpanjang sampai Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat.
Percepat Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai pada Mei 2018.
Saat ini sudah ada pembangunan tahapan awal yang sudah mencapai 10 persen.
"Sebenarnya sekarang sudah mulai ya, tapi yang minor. Konstruksi akan massal pada bulan Mei," ucap Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).
Mantan Direktur PT Jaya Ancol itu menjelaskan tahapan awal pembangunan yang sekarang sedang berlangsung adalah pembersihan jalur (land clearing) dan pembuatan panel untuk persinyalan.
"Ya sekarang sudah mulai land clearing, sudah mulai panel juga," ucap Budi Karya.