Ngeri, Begini Detik Detik Mobil Kijang Terseret Banjir yang Tewaskan Satu Keluarga

Tiga orang yang merupakan satu keluarga meninggal setelah mobil yang ditumpangi terseret arus banjir.

Penulis: syamsiralam | Editor: Safruddin
Banjir di Sukadana Lampung Timur, Lampung Senin 26 Februari 2018. 

Selain itu, banjir mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas Jalur Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, mulai Kecamatan Bumi Ratunuban, Gunung Sugih, Bandar Jaya, Terbanggi Besar, Way Pengubuan, dan Terusan Nunyai.

Pantauan di lokasi, Senin sore, genangan air di Jalinteng berada di kawasan Terbanggi Besar dan Bumi Ratunuban, Way Pengubuan dan Gunung Sugih. Sehingga, laju kendaraan melambat.

Akibat luapan air di Way Pengubuan misalnya, satu unit kendaraan pribadi terperosok ke dalam parit.

Warga menjelaskan, kendaraan itu terseret arus air.

Baca: Awalnya Sridevi Meninggal Karena Serangan Jantung, Fakta Baru Kini Diungkap Polisi

Baca: Lupakan Isu Negatif, Raffi Ahmad Buktikan Istrinya Cantik Luar Dalam,

"Kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB, saat itu hujan masih deras. Mobil dari arah Kotabumi menuju Bandar Lampung, pengendaranya ada dua orang, semua selamat," terang Kiki, warga Way Pengubuan.

Sementara itu, Kepala BPBD Lamteng, Guntur Napitupulu, menyatakan banjir terjadi di 10 kecamatan, yakni Gunung Sugih, Bekri, Seputih Agung, Way Pengubuan, Bumi Ratunuban, Bandar Mataram, Bandar Surabaya, Seputih Banyak, Terbanggi Besar, dan Seputih Mataram.

Kecamatan Bekri tercatat sebagai kawasan paling parah. Data sementara, 250 rumah warga terendam dengan ketinggian air di atas dua meter.

Tak hanya itu, sekitar ratusan hektare lahan sawah ikut terendam.

Kerugian sementara ditaksir miliaran rupiah.

Tak hanya itu, warga juga masih mengungsi karena hingga Senin pukul 19.00 WIB, air masih menggenangi sebagian besar pemukiman.

Kepala BPBD Lamteng, Guntur Napitupulu menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan dua unit perahu karet untuk mengevakuasi warga. BPBD juga dibantu oleh Tagana, Dinas Sosial dan juga SAR Brimob Polda Lampung.

"Kita sudah serahkan bantuan berupa perlengkapan makanan ringan, selimut, tenda dan dapur umum ke Bekri karena lokasi itu yang terparah. Air masih belum ada tanda-tanda turun dan kita mengimbau masyarakat untuk waspada," ujarnya. (sam)

JANGAN LUPA SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN LAMPUNG YA :

Baca berita lengkapnya di Tribun Lampung edisi cetak  27 Februari 2018

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved