Liputan Khusus Tribun Lampung
Harga Tanah di Bandar Lampung Naik 10 Kali Lipat, Ini Penyebabnya
Harga tanah di Bandar Lampung naik 10 kali lipat pada tahun ini dibanding lima tahun lalu.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
"Sekarang harga pasaran Rp 5 juta per meterpersegi. Lima tahun lalu masih Rp 500 ribuan. Pas disebut-sebut mau ada pusat perbelanjaan di sekitar sini, itu mulai naik harga tanahnya," ungkap Ardi.
Peningkatan harga tanah secara signifikan hingga sepuluh kali lipat juga terjadi di sekitar MBK.
Sekitar setahun hingga dua tahun sebelum MBK dibuka pada pertengahan 2014 lalu, seorang warga Jalan Teuku Umar, Juli (40) menuturkan, harga tanah di kawasan tersebut berkisar Rp 500 ribuan hingga Rp 1 jutaan per m2.
Tetapi kemudian, harga tanah mulai melonjak saat MBK mulai dibangun dan akhirnya operasional.
"Sekarang kurang lebih Rp 5 jutaan per meterpersegi harga tanahnya," kata Juli, yang tinggal sekitar 100 meter dari MBK.
Di Jalan Sultan Agung, sekitar 150 meter dari MBK, seorang warga setempat, Alamdilangga (35) mengatakan, harga tanah di sekitar tempat tinggalnya kini mencapai Rp 3 juta per m2.
"Lima tahun lalu, (harga tanah) cuma Rp 500 ribu," tutur Alamdilangga.
Nilai harga tanah pasaran yang mencapai Rp 3 juta per meterpersegi itu, lanjut Alamdilangga, sangat jauh apabila dibandingkan dengan nilai jual objek pajak (NJOP).
"NJOP paling Rp 200 ribu per meterpersegi. (Harga pasaran) tinggi memang imbas dari adanya mal di dekat sini," ungka Alamdilangga.
Di sejumlah kawasan lain di Bandar Lampung yang juga telah dibangun pusat perbelanjaan, kenaikan harga tanah juga terjadi.
Di Kedamaian, Tanjungkarang Timur, harga tanah di sekitar Giant kini berkisar Rp 1 juta-Rp 1,5 juta per meterpersegi.
Seorang warga Kedamaian yang tinggal sekitar 100 meter di samping Giant, Ari menerangkan, pada lima tahun lalu, harga tanah di kawasan tersebut sekitar Rp 200 ribu-Rp 500 ribu per meterpersegi.
"Sekarang sudah mahal. Mungkin karena mal-mal sekarang dibangunnya tidak melulu di Tanjungkarang Pusat, tetapi menyebar. Harganya (tanah) sudah sampai Rp 1,5 juta per meterpersegi," kata Ari.
Di Rajabasa, kehadiran Mal Lampung membuat harga tanah di kawasan sekitar menjadi Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per meterpersegi.
Seorang warga Rajabasa yang tinggal tepat di belakang Mal Lampung, Bayumi Adinata (35) mengungkapkan, harga tanah masih berkisar Rp 200 ribu-Rp 500 ribu per meterpersegi pada lima tahun lalu.