7 Fakta Pendiri Matahari Departement Store yang Ditemukan Tewas di Sungai
Berikut, 7 fakta kronologi Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan meninggal dunia.
Dia bertemu dan menikahi putri dari pemilik "Mickey Mouse", sebuah toko serba ada berukuran kecil di Pasar Baru, yang saat itu merupakan sebuah distrik perbelanjaan terkenal di Jakarta
Ayah mertua Hari Darmawan kemudian menjual toko serba ada tersebut kepadanya.
Di bawah pengelolaannya, toko berkembang pesat.
Pada 1968, dia membeli toko serba ada terbesar di Pasar Baru waktu itu, yang bernama Toko De Zon (dari bahasa Belanda yang berarti The Sun atau Matahari dalam bahasa Indonesia).
Dia mengganti namanya menjadi "Matahari", dan gerai pertama dibuka pada 24 Oktober 1958 yang menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi di Pasar Baru, Jakarta.
Pada 1980-an, Matahari membuka cabang-cabangnya di hampir semua kota besar di Indonesia, dan toko tersebut terkenal sebagai toko jaringan ritel terbesar di Indonesia.
Hari Darmawan pernah terpilih sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)
Semasa krisis moneter pada 1997, bisnis Hari Darmawan terkena dampaknya dan menanggung kerugian besar.
Akhirnya, bisnisnya dibeli Lippo Group.
Baca: Tanpa Makeup, Wajah Angel Lelga Tampak Beda, Netizen: Banget
Darmawan kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-Hari".
Selain di bidang bisnis retail, Hari Darmawan juga telah merambah ke bidang pariwisata dengan membangun Taman Wisata Matahari, yang berlokasi di Cisarua, Bogor.
Artikel berjudul "7 Fakta Pendiri Matahari Departement Store yang Ditemukan Tewas di Sungai" ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul "7 Fakta Hari Darmawan Pendiri Matahari Departement Store Ditemukan Mengambang di Sungai Ciliwung"