Kisah Supirman, Pemain Gitar Klasik Lampung: Setia di Tengah Gempuran Musik Populer

Di tengah gempuran musik populer, pria berusia 51 tahun ini masih setia dengan musik dan gitar klasik Lampung-nya.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Anung Bayuardi
Supirman memainkan musik klasik Lampung dengan gitar di kediamannya, akhir pekan lalu. 

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG ANUNG BAYUARDI

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Mungkin tak banyak orang yang getol berjuang melestarikan seni dan budaya daerahnya.

Di Lampung Utara, ada nama Supirman. Di tengah gempuran musik populer, pria berusia 51 tahun ini masih setia dengan musik dan gitar klasik Lampung-nya.

Eksistensi gitar klasik Lampung terbilang sudah terpinggirkan. Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan Supirman untuk terus melestarikan kesenian turun temurun itu.

Terakhir, Supirman memproduksi album pada tahun 2015. Setelah itu, perusahaan rekaman tak lagi menggandengnya. Dengan alasan, karyanya sudah usang termakan zaman.

Ayah tiga anak ini pun memilih cara lain untuk tetap berjuang melestarikan kesenian gitar klasik Lampung.

Satu cara di antaranya dengan tampil di berbagai acara. Baik di Lampung Utara maupun di daerah lain di Lampung.

Supirman memilih tampil di sebuah pesta atau kegiatan tertentu.

"Lebih baik saya berjuang ala kadarnya, jadi (penampil di acara) undangan," katanya akhir pekan lalu.

Supirman menceritakan, kepiawaiannya memetik gitar klasik Lampung berkat jasa kedua orangtuanya. Dari merekalah ia belajar hingga menuai sambutan masyarakat saat tampil dalam sebuah acara maupun saat proses rekaman album.

Supirman belajar gitar klasik Lampung sejak berumur tujuh tahun dari ayahnya yang juga pemain gitar klasik. Bukan cuma dirinya, ada empat rekannya yang turut belajar dari sang ayah.

Seiring waktu, empat rekannya mundur.

"Kawan-kawan tidak ada yang betah, karena belajar gitar klasik tidak mudah," ujar pemilik tujuh album gitar klasik Lampung ini.

Supirman mengakui permainan gitar klasik Lampung lebih sulit ketimbang gitar untuk lagu pop.

Jika dalam permainan gitar musik pop semua senar dipetik, maka dalam gitar klasik Lampung, satu per satu senar dimainkan untuk menghasilkan alunan melodi sebuah lagu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved