Penghasilan Suami Kalah Dibanding Dirinya, Alasan Desainer Kondang Ceraikan Suami?

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bagi kalian para hijaber di tanah air, tentunya tak asing dengan sosok desainer berbakat, Dian Pelangi.

Pesohor di dunia fashion ini tak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga di kancah Internasional.

Baca: Diserang Netizen Karena Dituding Sebar Berita Hoax, Arie Untung Hapus Postingannya

Wanita yang lahir di Palembang, 14 Januari 1991 ini pernah menikah di usia sangat muda, yakni 20 tahun.

Kala itu, Dian sangat bahagia bisa menikah dengan Tito Haris Prasetyo yang usianya lebih dewasa 9 tahun.

"Ketika saya sudah menemukan yang cocok, jangan menunda-nunda," begitulah prinsip Dian Pelangi yang dituliskan di situs dianpelangi.net.

Namun 5,5 tahun menikah, Dian memutuskan untuk bercerai.

Sejumlah spekulasi muncul saat Dian diberitakan menggugat cerai suaminya pada Kamis (14/7/2016) silam.

Saat menikah usia 20 tahun pada 11 Januari 2011, Dian sebelumnya memang memberikan syarat kepada suaminya, agar bersedia menunda kehamilan dalam waktu dekat dan membebaskan Dian berkarya.

Hingga tahun 2016 keduanya belum diberi momongan, karena Dian masih ingin fokus berkarier, sedangkan Tito ingin sekali punya anak, hal inilah yang disebut sebagai salah satu penyebab rumah tangga pasangan ini  goyah.

Saat muncul pemberitaan Dian Pelangi menggugat cerai, muncul juga spekulasi bahwa pendapatan Dian lebih tinggi dibanding Tito.

Baca: Lihat Ekspresi Hotman Paris, saat Raffi Ahmad Sebut Nama Meriam Belina

Dilansir TribunSolo.com dari TribunTimur, Dian bahkan pernah menulis caption seperti berikut di Instagram.

“I WORK HARD, I PAY MY BILLS. I MAINTAIN MYSELF, WHEN YOU SEE ME. KNOW THAT’S ALL ME

I’M NOT FUNDED I DO THE FUNDING” #EmpoweringWomenNow

Inti dari posting-an tersebut adalah Dian kini menjadi wanita mandiri yang mampu membiayai diri sendiri.

Berdasarkan informasi dari Linked.in, dimana Tito memiliki akun, suami Dian tersebut pada Januari 2008 hingga Agustus 2010 bekerja pada perusahaan minyak Shell Oil, lalu pada Agustus 2010 hingga Januari 2012 pindah bekerja pada perusahan minyak lainnya, ExxonMobil.

Alumnus Deakin University, University of Nottingham, dan University of Melbourne tersebut kemudian pindah lagi bekerja pada majalah hijab, lalu perusahaan fashion milik istrinya.

Baca: Hacker Surabaya Ditangkap FBI, Bisa Akses 3.000 Sistem Elektronik Dunia, Raup Ratusan Juta

Tito lalu bekerja pada perusahaan jasa telekomunikasi Bluewave Communication.

Dian dikabarkan tak sepakat jika suaminya pindah bekerja dari perusahaan minyak sebab sudah menjadi rahasia umum jika gaji di perusahaan itu sangatlah tinggi.

Keinginan Tito malah ingin membesarkan perusahaan milik istrinya, namun Dian menolak.

Terjadilah konflik dalam rumah tangga soal pekerjaan dan kini berakhir melalui perceraian.

Mantan Suami Dian Pelangi Telah Menikah Lagi

Setelah menjanda, Dian Pelangi sempat dikabarkan akan menikah lagi.

Namun ternyata Dian keduluan sang mantan suami. 

Pada Minggu, 11 Maret lalu, Tito resmi menikah dengan wanita bernama Tari Tazkiyah.

Kabar bahagia tersebut dibagikan oleh akun Instagram @ratu.gosip pada Kamis (8/3/2107)

Dalam foto tersebut, tampak sebuah undangan pernikahan dengan nama Tito tertulis di dalamnya.

Pernikahan tersebut digelar di Jakarta Selatan. 

Gara-gara postingan ini, tak sedikit netter yang memberi nasehat pada Dian.

Baca: Usai Nyaris Dillindas Mobil, Adik Olla Ramlan Rasakan Ini di Tubuhnya

hfz_yuni : "Kalo ngejar dunia mulu mah kaga bakalan abis mba @dianpelangi umur bertambah .. cari pahala sama ibadah ya lewat pernikahan,contohlah @shireensungkar dkk ... ajal bisa dtg kapan aja .. cari bekal akhirat kalo g dr skrg kapan lagi :( #renunganuntukdirisendirijuga,"

nyimas_ucie : "padahal tujuan menika kan selain terhindar dari zinah untuk mendapatkan keturuanan karna di luar sana ribuan pasangan yg tidak bs memiliki anak eeh kt mala menunda2 awas lo kalo allah murkah habisla kita,"

dheantimahendra : "Dian pelangi emang inspiring beauty tp gk menginspirasi bgt jd seorang istri, manusia emang ga ada yg sempurna,"

Ranny Dwi di forum Tribun: "Semandiri apa pun perempuan, pasti masih butuh laki-laki sebagai pemimpin dan pembimbingnya. Jangan sombong jadi perempuan."

(Tribun Solo/Rifatun Nadhiroh)