55 Tahun Berkutat dengan ALS, Ternyata Ini Rahasia Hidup Panjang Stephen Hawking

Penyakit yang dialami Hawking sejak usianya 21 tahun itu termasuk penyakit dengan angka harapan hidup kecil.

telegrafi.com
Stephen Hawking 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Fisikawan jenius Stephen Hawking mengembuskan napas terakhir pada Rabu, 15 Maret 2018 lalu. Ia meninggal dunia pada usia 76 tahun.

Usia panjangnya membuat dunia medis kebingungan. Pasalnya, Hawking mengidap penyakit langka bernama amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Selama 55 tahun ia berkutat dengan penyakit tersebut. Hawking adalah satu-satunya pengidap ALS yang berhasil bertahan hidup hingga usia 76 tahun.

Penyakit yang dialami Hawking sejak usianya 21 tahun itu termasuk penyakit dengan angka harapan hidup kecil.

Bahkan, orang-orang yang didiagnosis dengan penyakit ALS umumnya hanya memiliki harapan hidup sekitar 3-5 tahun sejak penyakit berkembang.

"Kami berharap kami tahu karena itu akan memberi kami petunjuk untuk pengobatan," kata Dr Lucie Bruijn, ilmuwan sekaligus kepala asosiasi ALS. "Masa hidupnya luar biasa, saya kira ada sedikit - tentu saja saya tidak mengenal orang lain - yang memiliki masa hidup yang begitu lama," tambahnya.

Baca: Beberapa Teori Kontroversial Stephen Hawking

Dilansir dari USA TODAY, ALS dapat membunuh seseorang dalam beberapa bulan setelah diagnosis. Menurut asosiasi ALS, hanya ada 10 persen kemungkinan pasien hidup lebih dari satu dekade.

Dikutip dari HelloSehat.com, penyakit ALS adalah gangguan pada saraf-saraf motorik atau sel-sel saraf pada otak dan tulang belakang yang mengatur gerakan otot-otot lurik (otot yang digerakkan berdasarkan kemauan sendiri).

Kondisi ini terjadi saat sistem saraf di mana sel-sel tertentu (neuron) di dalam otak dan sumsum tulang mati secara perlahan. Sel ini mengirimkan pesan dari dalam otak dan sumsum tulang menuju otot.

Masalah otot ringan muncul pada awalnya, tapi perlahan-lahan orang tersebut akan menjadi lumpuh, seperti halnya Stephen Hawking.

Beberapa orang ada yang mengalami penyakit ALS selama beberapa tahun. Pada akhirnya otot akan berhenti bekerja.

ALS disebut juga penyakit Lou Gehrig. Pemain bisbol terkenal asal Amerika Serikat ini meninggal karena penyakit ini.

Neuron motor mengendalikan semua gerakan refleks atau spontan di otot lengan, kaki, dan wajah. Neuron motor juga berfungsi memberi tahu otot-otot untuk berkontraksi sehingga kita bisa berjalan, berlari, mengangkat benda ringan di sekitar, mengunyah dan menelan makanan, dan bahkan bernapas.

Baca: Mengenal Lebih Dekat Mendiang Fisikawan Jenius Stephen Hawking

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved