11 Air Mineral Kemasan Mengandung Partikel Plastik, 2 Merek Ini Beredar di Indonesia

investigasi terhadap 11 merek minuman kemasan taraf dunia dan lokal. Tujuan penelitian mereka adalah

Shutterstock
Ilustrasi. 

Secara terpisah, Danone mengatakan tidak bisa mengomentari kajian tersebut karena "metodologi yang digunakan tidak jelas".

Danone menegaskan, botol yang mereka gunakan untuk menampung air masuk kategori "kemasan yang sesuai untuk makanan".

Perusahaan itu menambahkan bahwa tidak ada aturan pasti mengenai mikroplastik, atau konsensus dalam sains untuk mengujinya.

Metode pengujian

Untuk menguji partikel plastik, ilmuwan dari State University of New York mendatangkan 250 air kemasan dari 11 merek di 9 negara, yang dipilih atas dasar besarnya populasi atau konsumsi air kemasan yang relatif tinggi.

Merek-merek itu mencakup merek taraf internasional, yakni Aquafina, Dasani, Efian, Nestle Pure Life, dan San Pellegrino.

Sementara, merek lokal meliputi Aqua (Indonesia), Bisleri (India), Epura (Meksiko), Gerolsteiner (Jerman), Minalbi (Brasil), dan Wahaha (China).

Pengujian kandungan plastik melibatkan bahan pewarna bernama Nile Red yang dimasukkan ke setiap botol.

Nile Red merupakan sebuah teknik yang dikembangkan baru-baru ini oleh sejumlah ilmuwan Inggris, untuk melacak keberadaan plastik di air laut.

Kajian sebelumnya menemukan bahwa bahan pewarna itu melekat pada partikel plastik, dan membuatnya menjadi berpendar di bawah sorotan cahaya tertentu.

Profesor Mason dan koleganya kemudian menyaring sampel partikel plastik dan menghitung setiap kepingan berukuran di atas 100 mikron, atau kira-kira setara dengan diameter sehelai rambut manusia.

Beberapa partikel tersebut cukup besar untuk diambil dan dianalisis menggunakan alat inframerah.

Hasilnya, partikel-partikel itu teridentifikasi sebagai plastik.

Sebagian besar partikel lainnya yang berukuran di bawah 100 mikron dihitung menggunakan teknik dalam ilmu astronomi.

Jenis partikel-partikel kecil itu tidak dapat dikonfirmasi sebagai plastik, namun Profesor Mason menyebutnya "secara rasional ditengarai sebagai plastik".

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved