Reaksi Inggris dan Rusia Bisa Picu Perang Dingin Jilid Dua? Ini Komentar Sekjen NATO

Reaksi Inggris dan Rusia Bisa Picu Perang Dingin Jilid Dua? Ini Komentar Sekjen NATO

Editor: taryono
(Woody PASCHALL / US NAVY / AFP )
Foto ini memperlihatkan kapal perang USS Preble menembakkan rudal Tomahawk dalam sebuah latihan di perairan California pada 29 September 2010. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LONDON - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO) tidak menginginkan jika nantinya Perang Dingin jilid dua terjadi.

Jens Stoltenberg mengatakannya setelah hubungan Inggris dan Rusia mengalami ketegangan pasca-serangan terhadap mantan agen ganda bernama Sergei Skripal (4/3/2018).

Perdana Menteri Theresa May langsung mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia Rabu (14/3/2018) setelah ultimatumnya tidak digubris.

Baca: Tragis Banget, Pria Tampan Ini Depresi hingga Akhiri Hidupnya Usai Diperkosa Bos Lelakinya!

Langkah May direspon Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang mengancam bakal melakukan tindakan terhadap diplomat Inggris.

Malah, Kedubes Rusia di London mengunggah sebuah kicauan yang menyindir begitu kakunya hubungan antara Rusia dan Inggris.

"Saat ini, temperatur hubungan Inggris dan Rusia drop hingga minus 23 derajat Celcius. Namun, kami tidak takut akan cuaca dingin," kata Kedubes Rusia. 


Dilansir Radio Free Europe Kamis (15/3/2018), Stoltenberg berkata dia tidak berharap akan adanya Perang Dingin II, atau perlombaan senjata baru.

"Sangat mahal, sangat berisiko, dan tentunya tidak disukai semua orang," kata politisi asal Norwegia tersebut.

Stoltenberg menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir para pemimpin NATO telah memberi berbagai sanksi ekonomi kepada Rusia.

Baca: Pembobol Tabungan Nasabah BRI Sudah Dicyduk Polisi. Ternyata 4 Orangnya adalah

Selain itu, mereka juga menempatkan militer di kawasan timur Eropa sebagai respon akan "situasi keamanan yang mengalami perubahan".

Dikutip BBC via AFP, Stoltenberg menekankan kalau mengisolasi Rusia bukanlah sebuah alternatif. Dia optimistis kalau Rusia bisa diajak bekerja sama.

"Kami juga bisa bekerja sama jika mereka menghormati norma dasar, dan aturan dalam perilaku internasional," beber Stoltenberg.

Meski begitu, mantan Perdana Menteri Norwegia tersebut menegaskan bakal melindungi kepentingan negara sekutu jika mereka diserang.

Sesuai Artikel 5 Klausul Pertahanan, setiap anggota NATO wajib memberi bantuan jika sekutunya diserang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved