Dari Lubang Hitam Raksasa Hingga Bau Menyengat, 8 Fakta Unik Tentang Luar Angkasa

Dari Lubang Hitam Raksasa Hingga Bau Menyengat, 8 Fakta Unik Tentang Luar Angkasa

Editor: Reny Fitriani
ABC
Ilustrasi - Galaksi yang disebut CR7 ini merupakan kumpulan bintang-bintang yang pertama kali terbentuk pasca Big Bang. 

Jika Anda memiliki kulit kaki yang tebal atau dikenal kapalan dibagian telapak dan itu mengganggu, satu bulan di orbit mengelilingi planet akan melepaskannya.

Seorang astronot dilaporkan mengalami hal itu saat kulit tumitnya terlepas dan melayang. 

4. Minum keringat dan air kencing sendiri 

undefined
Astronot meminum daur ulang keringat dan urin.

Ya, jika kita tinggal selama satu tahun di luar angkasa kita butuh meminum daur ulang keringat dan air kencing sendiri setidaknya sebanyak 730 Liter.

Air seperti emas cair di luar angkasa sangat sulit didapat, jadi agar bisa tinggal di sana selama satu tahun astronot harus memanfaatkan limbahnya sendiri. 

5. Meteor dapat jatuh ke bumi dan melukai penduduknya tanpa peringatan

Ratusan orang terluka di Rusia pada tahun 2013 oleh sebuah meteor yang meledak di atas pegunungan Ural dan mengirim meteoritnya jatuh ke bumi di bawahnya.

 Hal yang paling mengerikan adalah, tidak ada yang melihat tanda-tanda itu sebelumnya.

6. Luar angkasa memiliki bau yang tak tertahankan

Seperti apa bau luar angkasa? Menurut para astronot bau luar angkasa susah untuk dijelaskan, ini karena seperti gabungan dari berbagai aroma.

Baunya tajam seperti bau asap, bau terbakar, bau arang, bau bubuk mesiu, bau asap dari peralatan las, bau logam terbakar, atau bau daging panggang.

7. Galaksi dapat memakan satu sama lain

Kanibalisme secara universal dianggap tabu, tidak jika di luar angkasa.

Galaksi spiral besar terlibat dalam "kanibalisme galaksi" menyedot galaksi lain agar tumbuh lebih besar. 

8. Anda tidak dapat menangis

undefined
Air mata tidak dapat menetes di luar angkasa.
Air mata kita hanya akan menggumpal dan menetupi mata.

Tentu saja tidak adanya gravitasi membuat air tidak menetes seperti saat kita menangis di bumi. (Intisari-Online/Masrurroh Ummu Kulsum)

 
 
 
Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved